Jakarta: Wakil Ketua Umum (Waketum) Dewan Masjid Indonesia (DMI) Komjen Pol (Purn) Syafruddin mengajak para kiai pengasuh pondok pesantren modern dan tradisional hadir mempersiapkan para santri menjadi cendikiawan muslim. Persiapan ini dinilai penting guna menyongsong bonus demografi di 2030.
"Para santri akan menduduki sentral-sentral seluruh aspek kehidupan bukan hanya di dakwah, bukan hanya tentang agama, tapi di bidang ekonomi, sosial dan masyarakat," kata Syafruddin dalam sambutanya saat menggelar silaturahim dengan para kiai pengasuh pondok pesantren modern dan tradisional di Kantor Pusat DMI, Jalan Matraman Raya, Jakarta Timur, Sabtu, 5 Februari 2022.
Menurut Syafruddin, cendikiawan muslim tidak hanya berbicara soal dakwah. Sebab, 70 persen pemimpin pada 2030 merupakan anak muda.
"Cendikiawan itu bukan hanya dakwah, bukan hanya kiai tapi kiai ahli ekonomi. Kiai ahli pertanian itu Rektor IPB (Arif Satria) beliau menjadi ketua ICMI sekarang," kata Syafruddin.
Hal senada disampaikan Sekjen Forum Komunikasi Pesantren Muadalah (FKPM) Gus Lukman. Dia menilai apa yang disampaikan Syafruddin sangat penting. Dia menegaskan menjadikan para santri cendikiawan muslim bukan hal yang mustahil.
"Ini (cendkiawan muslim) menjadi penting ke depan santri ahli ekonomi dan sosial," kata dia.
Hadir dalam kegiatan itu, Ketua Forum Pesantren Alumni Gontor (FPAG) yang juga pengasuh Pondok Pesantren Al-Ikhlas, Taliwang, NTB, Zulkifli Muhadli; Sekjen Forum Komunikasi Pesantren Muadalah (FKPM) Pengasuh Pondok Pesantren Termas, Pacitan, Jawa Timur, Luqman Hakim Haris Dimyati; dan Presiden Perhimpunan Pengasuh Pondok Pesantren Indonesia (P3i) Pengasuh Pondok Pesantren Al-Ikhlas, Kuningan, Jawa Barat, Tata Taufik.
Kemudian, Ketua Umum Forum Silaturahim Kiai-kiai Muda (FSKM) Pengasuh Pondok Pesantren Al-Hikmah I Brebes, Jawa Tengah, Gus Akomadhien Sofa; Ketua Forum Silaturahim Pondok Pesantren (FSPP) Banten Pengasuh Pondok Pesantren Al-Mizan, Banten,!Anang Azhari Ali; Sekjen FPAG Pengasuh Pondok Modern Tazakka, Batang Jawa Tengah, Anang Rikza Masyhadi; dan Pengasuh Pondok Pesantren Darunnajah, Jakarta, Sofwan Manaf.
Lalu, pimpinan Pondok Pesantren Darul Quran, Tangerang, Ahmad Jameel; Sekum P2I, Pengasuh Ma'had Aly PP As-Shiddiqiyah, Jakarta, Abdul Kholik; Presidium Forum Silaturahim Pondok Pesantren se-Banten Pengasuh Pondok Pesantren Manahijus Sadat, Banten, Sulaeman Effendi; dan Presidium Forum Silaturahim Pondok Pesantren se-Banten Pengasuh Pondok Pesantren Darel Azhar, Banten, Ikhwan Hadiyin.
Baca: Syafruddin Menargetkan Indonesia Bebas Buta Aksara Al-Quran dalam 5 Tahun
Selanjutnya, Ketua Pokja Pesantren Muadalah Jawa Barat, Pengasuh Pondok Pesantren Baitul Hidayah, Bandung, Iwan Sofyan Andi; Pengasuh Pondok Pesantren Darul Qolam, Banten, Oddy Rosihuddin; Pengasuh Pondok Pesantren La Tansa, Lebak, Banten, Adrian Mafatillah; Pengasuh Pondok Pesantren PP Kun Karima 3, Serang, Banten, Soleh Rosyad; hingga Sekretaris PCNU Kuningan Pimpinan Pondon Pesantren Al-Fatah, Cirebon, Gus Aang Asyari.
Berikutnya, pimpinan Islamic Center Kuningan, Faiq Ihsan; pimpinan Muhammadiyah Boarding School, Bogor, Endang Mintarja; Ketua Robithoh Maahid Islamiyah (RMI NU), Tegal, Syamsul Arifin; Pengasuh Pondok Pesantren Al-Azhar, Banyuwangi, Abdillah Asad; Pengasuh Pondok Pesantren Al-Lubab, Jakarta Barat, Jamil; dan Dosen UIN Banten, Ishom Elsaha.
Lalu, pimpinan Pondok Modern Tazakka, Batang, Jawa Tengah, yang juga Wakil Sekjen DMI, Anizar Masyhadi; Pengasuh Pondok Pesantren Al-Fatih, Tegal, Jawa Tengah, Amri Tusleini; pengurus Forum Silaturahim Kiai-kiai Muda Jawa Tengah (FSKM), Ahmad Subhi; Ketua Pokja Muadalah yang juga Direktur KMI Pondok Modern Tazakka, Batang, Jawa Tengah, Muhammad Bisri; Pengurus FPAG Al-Ustadz, Afif Lillah; dan Sekretaris Eksekutif FPAG Al-Ustadz Fardana, Oyong Sofyan; dan Ahmad Afandi.
Jakarta: Wakil Ketua Umum (Waketum)
Dewan Masjid Indonesia (DMI) Komjen Pol (Purn) Syafruddin mengajak para kiai pengasuh pondok
pesantren modern dan tradisional hadir mempersiapkan para
santri menjadi cendikiawan muslim. Persiapan ini dinilai penting guna menyongsong bonus demografi di 2030.
"Para santri akan menduduki sentral-sentral seluruh aspek kehidupan bukan hanya di dakwah, bukan hanya tentang agama, tapi di bidang ekonomi, sosial dan masyarakat," kata Syafruddin dalam sambutanya saat menggelar silaturahim dengan para kiai pengasuh pondok pesantren modern dan tradisional di Kantor Pusat DMI, Jalan Matraman Raya, Jakarta Timur, Sabtu, 5 Februari 2022.
Menurut Syafruddin, cendikiawan muslim tidak hanya berbicara soal dakwah. Sebab, 70 persen pemimpin pada 2030 merupakan anak muda.
"Cendikiawan itu bukan hanya dakwah, bukan hanya kiai tapi kiai ahli ekonomi. Kiai ahli pertanian itu Rektor IPB (Arif Satria) beliau menjadi ketua ICMI sekarang," kata Syafruddin.
Hal senada disampaikan Sekjen Forum Komunikasi Pesantren Muadalah (FKPM) Gus Lukman. Dia menilai apa yang disampaikan Syafruddin sangat penting. Dia menegaskan menjadikan para santri cendikiawan muslim bukan hal yang mustahil.
"Ini (cendkiawan muslim) menjadi penting ke depan santri ahli ekonomi dan sosial," kata dia.
Hadir dalam kegiatan itu, Ketua Forum Pesantren Alumni Gontor (FPAG) yang juga pengasuh Pondok Pesantren Al-Ikhlas, Taliwang, NTB, Zulkifli Muhadli; Sekjen Forum Komunikasi Pesantren Muadalah (FKPM) Pengasuh Pondok Pesantren Termas, Pacitan, Jawa Timur, Luqman Hakim Haris Dimyati; dan Presiden Perhimpunan Pengasuh Pondok Pesantren Indonesia (P3i) Pengasuh Pondok Pesantren Al-Ikhlas, Kuningan, Jawa Barat, Tata Taufik.
Kemudian, Ketua Umum Forum Silaturahim Kiai-kiai Muda (FSKM) Pengasuh Pondok Pesantren Al-Hikmah I Brebes, Jawa Tengah, Gus Akomadhien Sofa; Ketua Forum Silaturahim Pondok Pesantren (FSPP) Banten Pengasuh Pondok Pesantren Al-Mizan, Banten,!Anang Azhari Ali; Sekjen FPAG Pengasuh Pondok Modern Tazakka, Batang Jawa Tengah, Anang Rikza Masyhadi; dan Pengasuh Pondok Pesantren Darunnajah, Jakarta, Sofwan Manaf.
Lalu, pimpinan Pondok Pesantren Darul Quran, Tangerang, Ahmad Jameel; Sekum P2I, Pengasuh Ma'had Aly PP As-Shiddiqiyah, Jakarta, Abdul Kholik; Presidium Forum Silaturahim Pondok Pesantren se-Banten Pengasuh Pondok Pesantren Manahijus Sadat, Banten, Sulaeman Effendi; dan Presidium Forum Silaturahim Pondok Pesantren se-Banten Pengasuh Pondok Pesantren Darel Azhar, Banten, Ikhwan Hadiyin.
Baca:
Syafruddin Menargetkan Indonesia Bebas Buta Aksara Al-Quran dalam 5 Tahun
Selanjutnya, Ketua Pokja Pesantren Muadalah Jawa Barat, Pengasuh Pondok Pesantren Baitul Hidayah, Bandung, Iwan Sofyan Andi; Pengasuh Pondok Pesantren Darul Qolam, Banten, Oddy Rosihuddin; Pengasuh Pondok Pesantren La Tansa, Lebak, Banten, Adrian Mafatillah; Pengasuh Pondok Pesantren PP Kun Karima 3, Serang, Banten, Soleh Rosyad; hingga Sekretaris PCNU Kuningan Pimpinan Pondon Pesantren Al-Fatah, Cirebon, Gus Aang Asyari.
Berikutnya, pimpinan Islamic Center Kuningan, Faiq Ihsan; pimpinan Muhammadiyah Boarding School, Bogor, Endang Mintarja; Ketua Robithoh Maahid Islamiyah (RMI NU), Tegal, Syamsul Arifin; Pengasuh Pondok Pesantren Al-Azhar, Banyuwangi, Abdillah Asad; Pengasuh Pondok Pesantren Al-Lubab, Jakarta Barat, Jamil; dan Dosen UIN Banten, Ishom Elsaha.
Lalu, pimpinan Pondok Modern Tazakka, Batang, Jawa Tengah, yang juga Wakil Sekjen DMI, Anizar Masyhadi; Pengasuh Pondok Pesantren Al-Fatih, Tegal, Jawa Tengah, Amri Tusleini; pengurus Forum Silaturahim Kiai-kiai Muda Jawa Tengah (FSKM), Ahmad Subhi; Ketua Pokja Muadalah yang juga Direktur KMI Pondok Modern Tazakka, Batang, Jawa Tengah, Muhammad Bisri; Pengurus FPAG Al-Ustadz, Afif Lillah; dan Sekretaris Eksekutif FPAG Al-Ustadz Fardana, Oyong Sofyan; dan Ahmad Afandi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JMS)