Jakarta: Pengamat Kemaritiman dan Intelijen Laksamana Muda TNI (Purnawirawan) Soleman Ponto menyampaikan pendapatnya terkait Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa yang memperbolehkan keturunan PKI untuk mendaftar TNI. Ia menegaskan bahwa keturunan PKI memang sudah diperbolehkan daftar TNI sejak dulu.
"Aturan itu bukan barang baru. Mulai saya tes tahun 1973 pun memang tidak ada larangan untuk anak keturunan PKI ikut mendaftar masuk TNI. Siapa saja boleh mendaftar jadi TNI," ujar Pengamat Kemaritiman dan Intelijen Laksamana Muda TNI (Purnawirawan) Soleman Ponto dalam tayangan Primetime News, Kamis, 31 Maret 2021.
Soleman meluruskan, bukan anak keturunan PKI yang tidak boleh mendaftar TNI, melainkan orang yang memiliki paham komunisme, terorisme, maupun paham-paham lain yang tidak sejalan dengan kepribadian bangsa Indonesia dan merupakan ancaman bagi Indonesia.
"Yang dilarang adalah apabila anggota TNI melaksanakan paham komunis, marksis, lenin, teroris, LGBT, dan lainnya. Atau dia menyenangi pemberontakan PKI. Jika paham seperti itu ada di otaknya, itu yang tidak boleh," kata Soleman Ponto.
Sementara untuk memastikan para calon anggota TNI tidak memiliki paham-paham seperti yang disebutkan, Soleman mengatakan sudah ada tes yang memang harus mereka lewati terlebih dahulu. Melalui tes itu akan terlihat terpengaruh atau tidaknya seseorang oleh paham komunis dan paham lainnya.
"Nanti kan ada tes mental ideologi. Dari alat tes itu kita bisa lihat anak ini terpengaruhi atau tidak. Kalau dia bisa sembunyi saat tes, ketika sudah lulus pun akan kelihatan. Sangat kelihatan," kata dia. (Fatha Annisa)
Jakarta: Pengamat Kemaritiman dan Intelijen Laksamana Muda TNI (Purnawirawan) Soleman Ponto menyampaikan pendapatnya terkait
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa yang memperbolehkan keturunan
PKI untuk mendaftar
TNI. Ia menegaskan bahwa keturunan PKI memang sudah diperbolehkan daftar TNI sejak dulu.
"Aturan itu bukan barang baru. Mulai saya tes tahun 1973 pun memang tidak ada larangan untuk anak keturunan PKI ikut mendaftar masuk TNI. Siapa saja boleh mendaftar jadi TNI," ujar Pengamat Kemaritiman dan Intelijen Laksamana Muda TNI (Purnawirawan) Soleman Ponto dalam tayangan Primetime News, Kamis, 31 Maret 2021.
Soleman meluruskan, bukan anak keturunan PKI yang tidak boleh mendaftar TNI, melainkan orang yang memiliki paham komunisme, terorisme, maupun paham-paham lain yang tidak sejalan dengan kepribadian bangsa Indonesia dan merupakan ancaman bagi Indonesia.
"Yang dilarang adalah apabila anggota TNI melaksanakan paham komunis, marksis, lenin, teroris, LGBT, dan lainnya. Atau dia menyenangi pemberontakan PKI. Jika paham seperti itu ada di otaknya, itu yang tidak boleh," kata Soleman Ponto.
Sementara untuk memastikan para calon anggota TNI tidak memiliki paham-paham seperti yang disebutkan, Soleman mengatakan sudah ada tes yang memang harus mereka lewati terlebih dahulu. Melalui tes itu akan terlihat terpengaruh atau tidaknya seseorang oleh paham komunis dan paham lainnya.
"Nanti kan ada tes mental ideologi. Dari alat tes itu kita bisa lihat anak ini terpengaruhi atau tidak. Kalau dia bisa sembunyi saat tes, ketika sudah lulus pun akan kelihatan. Sangat kelihatan," kata dia. (
Fatha Annisa)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MBM)