Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno. foto: Istimewa.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno. foto: Istimewa.

Kolaborasi Penting Guna Dorong Penciptaan Lapangan Kerja dan Kebangkitan Ekonomi

Arga sumantri • 03 April 2022 15:24
Jakarta: Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) Sandiaga Uno menyambut baik kolaborasi Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), Universitas Al Azhar dan para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Kolaborasi ini dinilai bisa guna mendorong penciptaan lapangan pekerjaan dan kebangkitan ekonomi nasional. 
 
Sandiaga mengaku terus mendorong agar produk UMKM dapat dipasarkan saat pelaksanaan G20. Ia juga sedang mengembangkan pariwisata halal dengan wisata religi dan sejarah. Selain itu program bangga buatan produk Indonesia yang diluncurkan 2020 terus dikembangkan di saat pandemi covid-19.
 
"Di bulan suci ramadan ini, pertama kita mendorong agar para pengusaha bisa berani mengambil risiko," kata Sandiaga melalui keterangan tertulis, Minggu, 3 April 2022.

Sandiaga menilai pengusaha juga harus rajin berinovasi. Konsep amati, tiru, modifikasi (ATM), perlu dipadukan dengan kolaborasi. Sandiaga percaya gotong royong dapat semakin mengembangkan usaha.
 
"Ketiga adalah amanah kejujuran bagaimana kita pegang agar usaha barokah dan memberikan manfaat bagi sesama dengan konsep Islam Rahmatan Lil Alamin. Keberadaan UMKM yang semakin maju dan berkembang ini kami harapkan dapat berkontribusi dalam kebangkitan ekonomi nasional dan mendorong penciptaan lapangan kerja," ujar Sandiaga.
 
Baca: Langkah Panglima TNI Mengizinkan Keturunan PKI Jadi Prajurit TNI Didukung
 
Ketua Baznas Indonesia Noor Achmad mengamini pentingnya kolaborasi dalam memajukan ekonomi. Ia juga mengapresiasi kepedulian Sandiaga Salahuddin yang mengingatkan masyarakat akan pentingnya zakat untuk mendorong pergerakan ekonomi bangsa. Zakat merupakan salah satu potensi penggerak pertumbuhan ekonomi di Indonesia. 
 
"Apalagi masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang religius, dermawan, dan memiliki kepedulian sosial terhadap orang di sekitar yang membutuhkan bantuan," ujar Noor Achmad.
 
Ia mengungkapkan potensi zakat di Indonesia sebesar Rp327 triliun. Jumlah itu termasuk zakat penghasilan, jasa, pertanian, perkebunan, peternakan dan sektor lainnya.
 
"Kami baru meraih Rp17 triliun untuk seluruh Indonesia, jadi masih jauh dari potensi yang kami harapkan. Namun pada tahun ini kami menargetkan pengumpulan zakat infak sedekah (ZIS) dan dana sosial keagamaan lain (DSKL) secara nasional dapat mencapai Rp26 triliun," ungkap Noor.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan