Jakarta: Ketua DPR Puan Maharani terharu kakeknya proklamator Soekarno (Bung Karno) dihargai para ulama. Bung Karno bahkan dianggap sebagai pemimpin yang selalu mengingat Allah SWT.
Puan mengaku senang ada banyak ulama yang menceritakan Bung Karno dari sisi spiritualitas keagamaannya. Perjuangan Bung Karno untuk bangsa ini adalah semata-mata pengabdiannya kepada Tuhan Yang Maha Esa.
"Di antara ceramah itu yang membuat terharu adalah ketika menyimak ceramah Ustaz Arrazy yang menyebut bahwa Bung Karno adalah seorang waliyullah," kata Puan melalui keterangan tertulis, Jakarta, Jumat, 6 Mei 2022.
Puan menilai pandangan Arrazy tentang Bung Karno bisa menjadi referensi bagi siapa pun yang ingin mengenal spiritualitas dan keagamaan Bung Karno.
"Karena masih ada di antara masyarakat Indonesia yang termakan dengan upaya-upaya desoekarnoisasi, bahkan ada yang memfitnah dengan tudingan Bung Karno memusuhi ulama," kata Puan.
Dalam sebuah video ceramah yang diunggah di media sosial, Ustaz Arrazy menilai Soekarno adalah sosok pemimpin yang selalu mengingat Allah SWT. Hal itu terlihat dari pernyataan Soekarno yang menyebut kemerdekaan Indonesia itu adalah berkat rahmat Allah.
"Bung Karno, ketika memerdekakan negeri ini, dia menyebut dengan rahmat Allah. Meskipun dia berjuang mati-matian masuk penjara, keluar penjara, diasingkan, dia tidak mengatakan hanya dengan berjuang tapi memulai dengan atas nama Allah," kata ulama yang akrab disapa Arrazy itu.
Baca: Kisah Berkah Ramadan Selamatkan Bung Karno dari Upaya Pembunuhan
Arrazy bahkan menyebut Soekarno sebagai waliyullah atau wali Allah yang dalam Al-Qur'an hal itu berarti orang yang mendekat dan menolong agama Allah.
"Itulah simbol kewalian Bung Karno. Ini kita lupa nih, kita kira pendiri bangsa ini bukan seorang wali. Wali dia (Soekarno), Pak, waliyullah," kata ulama asal Payakumbuh, Sumatra Barat, tersebut.
Arrazy menilai Soekarno sangat sayang dengan para ulama di Indonesia selama hidupnya. Dia pun merasa heran jika kini ada sejumlah pihak yang menjelekkan dan menuduh Soekarno sebagai sosok antiislam.
"Lah, kok sekarang ada yang mengkaji sejarah mengejek Soekarno. Gawat ini, Pak," ujarnya.
Jakarta:
Ketua DPR Puan Maharani terharu kakeknya proklamator
Soekarno (Bung Karno) dihargai para ulama. Bung Karno bahkan dianggap sebagai pemimpin yang selalu mengingat Allah SWT.
Puan mengaku senang ada banyak ulama yang menceritakan Bung Karno dari sisi spiritualitas keagamaannya. Perjuangan Bung Karno untuk bangsa ini adalah semata-mata pengabdiannya kepada Tuhan Yang Maha Esa.
"Di antara ceramah itu yang membuat terharu adalah ketika menyimak ceramah Ustaz Arrazy yang menyebut bahwa Bung Karno adalah seorang
waliyullah," kata Puan melalui keterangan tertulis, Jakarta, Jumat, 6 Mei 2022.
Puan menilai pandangan Arrazy tentang Bung Karno bisa menjadi referensi bagi siapa pun yang ingin mengenal spiritualitas dan
keagamaan Bung Karno.
"Karena masih ada di antara masyarakat Indonesia yang termakan dengan upaya-upaya desoekarnoisasi, bahkan ada yang memfitnah dengan tudingan Bung Karno memusuhi ulama," kata Puan.
Dalam sebuah video ceramah yang diunggah di media sosial, Ustaz Arrazy menilai Soekarno adalah sosok pemimpin yang selalu mengingat Allah SWT. Hal itu terlihat dari pernyataan Soekarno yang menyebut kemerdekaan Indonesia itu adalah berkat rahmat Allah.
"Bung Karno, ketika memerdekakan negeri ini, dia menyebut dengan rahmat Allah. Meskipun dia berjuang mati-matian masuk penjara, keluar penjara, diasingkan, dia tidak mengatakan hanya dengan berjuang tapi memulai dengan atas nama Allah," kata ulama yang akrab disapa Arrazy itu.
Baca:
Kisah Berkah Ramadan Selamatkan Bung Karno dari Upaya Pembunuhan
Arrazy bahkan menyebut Soekarno sebagai
waliyullah atau wali Allah yang dalam Al-Qur'an hal itu berarti orang yang mendekat dan menolong agama Allah.
"Itulah simbol kewalian Bung Karno. Ini kita lupa nih, kita kira pendiri bangsa ini bukan seorang wali. Wali dia (Soekarno), Pak,
waliyullah," kata ulama asal Payakumbuh, Sumatra Barat, tersebut.
Arrazy menilai Soekarno sangat sayang dengan para ulama di Indonesia selama hidupnya. Dia pun merasa heran jika kini ada sejumlah pihak yang menjelekkan dan menuduh Soekarno sebagai sosok antiislam.
"Lah, kok sekarang ada yang mengkaji sejarah mengejek Soekarno. Gawat ini, Pak," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JMS)