Jakarta: Pemerintah diminta memikirkan matang-matang program makan siang dan susu gratis yang dicanangkan oleh Presiden terpilih Prabowo Subianto. Sebab, APBN sudah terkunci dengan program-program lain.
"Pemerintah harus memikirkan anggarannya dengan baik dan membuat skala prioritas," ujar pengamat sosial dan kebijakan publik, Muhammad Gumarang, dalam keterangan tertulis, Jumat, 16 Agustus 2024.
Pemerintah juga harus memiliki persiapan yang matang ihwal distribusi makanan dan susu. Mengingat kondisi geografi Indonesia yang menantang.
"Indonesia bukan hanya kota-kota besar saja, banyak daerah-daerah kecil, terpelosok harus dipikirkan," ucap Gumarang.
Selain permasalahan anggaran dan distribusi, Gumarang turut menyoroti rencana impor susu karena produksi dalam negeri tidak cukup memenuhi permintaan. Menurutnya, pemerintah harus hati-hati serta selektif dalam melakukan impor.
Dia pun mengingatkan pemerintah untuk lebih selektif melakukan impor susu dari negara yang memiliki rekam buruk seperti China. Pengawasan kualitas susu dan juga kehalalannya harus diperhatikan.
"Kita sudah punya rekam jejaknya (pangan China) bermasalah. Kalau membutuhkan susu dari China atau untuk kebutuhan lainnya, ya Indonesia harus selektif terhadap label halal dan kualitasnya itu kan," ucap Gumarang.
Jakarta: Pemerintah diminta memikirkan matang-matang program
makan siang dan susu gratis yang dicanangkan oleh Presiden terpilih
Prabowo Subianto. Sebab, APBN sudah terkunci dengan program-program lain.
"Pemerintah harus memikirkan anggarannya dengan baik dan membuat skala prioritas," ujar pengamat sosial dan kebijakan publik, Muhammad Gumarang, dalam keterangan tertulis, Jumat, 16 Agustus 2024.
Pemerintah juga harus memiliki persiapan yang matang ihwal distribusi makanan dan susu. Mengingat kondisi geografi Indonesia yang menantang.
"Indonesia bukan hanya kota-kota besar saja, banyak daerah-daerah kecil, terpelosok harus dipikirkan," ucap Gumarang.
Selain permasalahan anggaran dan distribusi, Gumarang turut menyoroti rencana impor susu karena produksi dalam negeri tidak cukup memenuhi permintaan. Menurutnya, pemerintah harus hati-hati serta selektif dalam melakukan impor.
Dia pun mengingatkan pemerintah untuk lebih selektif melakukan impor susu dari negara yang memiliki rekam buruk seperti China. Pengawasan kualitas susu dan juga kehalalannya harus diperhatikan.
"Kita sudah punya rekam jejaknya (pangan China) bermasalah. Kalau membutuhkan susu dari China atau untuk kebutuhan lainnya, ya Indonesia harus selektif terhadap label halal dan kualitasnya itu kan," ucap Gumarang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)