Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy. Medcom.id/Citra Larasati
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy. Medcom.id/Citra Larasati

Muhadjir: Banyak Usia Produktif Masih Menganggur

Nur Azizah • 28 Mei 2021 10:50
Jakarta: Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyebut 138 juta penduduk Indonesia masuk kelompok usia produktif. Namun, masih banyak dari kelompok itu menganggur.
 
"Hampir 60 persen penduduk kita adalah usia produktif. Sisanya itu yang tidak produktif," kata Muhadjir dalam keterangan tertulis, Jakarta, Jumat, 28 Mei 2021.
 
Usia tidak produktif meliputi kelompok lanjut usia, masyarakat yang tertunda masuk perguruan tinggi, atau masih berada di SMA atau SMK. Muhadjir mengatakan Indonesia memiliki pekerjaan rumah menyediakan lapangan pekerjaan untuk usia produktif.

Dia menuturkan penyediaan itu bisa melalui investasi besar-besaran. Hal ini penting bila ingin angkatan kerja betul-betul bekerja dan masuk dalam angkatan kerja produktif.
 
"Lapangan pekerjaan yang produktif ini yang menjadi tantangan kita bersama," ujar dia.
 
(Baca: Februari 2021, Jumlah Pengangguran Naik Jadi 8,75 Juta Orang)
 
Muhadjir menyebut Indonesia tidak ingin terperangkap menjadi negara dengan pendapatan menengah atau middle income trap. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja menjadi bentuk komitmen pemerintah membuka lapangan kerja bagi penduduk berusia produktif dan tidak terjebak menjadi negara berpendapatan menengah.
 
"Karena memang itu tidak ada pilihan kalau kita ingin menjadi negara maju dan tidak terperangkap dalam middle income trap. Itu kuncinya. Dan ini (membuka lapangan pekerjaan) yang harus kita lakukan secara besar-besaran," tutur dia.
 
Pemerintah juga fokus mempersiapkan lapangan pekerjaan menghadapi puncak bonus demografi pada 2030. Hal ini mesti diantisipasi pemerintah dan membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya.
 
"Kalau kita berhasil memanfaatkan bonus demografi maka kita bisa menjadi negara maju dan tidak terjebak pada negara pendapatan menengah," ujar Muhadjir.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan