Jakarta: Pemerintah diminta mengevaluasi wacana pembelajaran tatap muka. Sebab, penyebaran covid-19 tengah meningkat drastis.
"Mungkin ini (pembelajaran tatap muka) agak ditunda dua bulan, tiga bulan pelaksanaan," kata Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, 15 Juni 2021.
Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Gerindra itu menyebut penerapan pembelajaran tatap muka harus disesuaikan dengan kondisi penyebaran covid-19. Belajar di sekolah harus dilakukan setelah situasi terkendali.
Dia menyebut rencana pembelajaran tatap muka dibuat sebelum ada lonjakan covid-19. Menurut dia, tidak ada salahnya pemerintah menunda sementara wacana tersebut.
"Sambil menunggu situasi covid-19 yang mudah-mudahan lonjakan bisa diatasi," ungkap dia.
Dia menilai penundaan tersebut bukan karena kelalaian penanganan covid-19. Pemerintah telah berupaya menghindari potensi lonjakan kasus penyebaran covid-19 sebelum Idulfitri 2021.
Salah satunya kebijakan yang dibuat, yaitu melarang masyarakat mudik saat idulfitri. Pemerintah juga telah berupaya keras menyosialisasikan protokol kesehatan.
"Namun, kenyataannya memang tidak bisa disangkal bahwa pada saat ini lonjakan covid-19 di beberapa daerah sudah tinggi," sebut dia.
Baca: Pembelajaran Tatap Muka Tak Terganggu Peningkatan Kasus
Anggota Komisi III itu meminta pemerintah berupaya mengatasi lonjakan covid-19. Potensi ledakan penyebaran virus korona harus dihindari.
"Kami meminta pemerintah mengambil langkah-langkah taktis supaya covid-19 bisa dihambat lonjakannya," ujar dia.
Jakarta: Pemerintah diminta mengevaluasi wacana
pembelajaran tatap muka. Sebab, penyebaran
covid-19 tengah meningkat drastis.
"Mungkin ini (pembelajaran tatap muka) agak ditunda dua bulan, tiga bulan pelaksanaan," kata Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, 15 Juni 2021.
Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Gerindra itu menyebut penerapan pembelajaran tatap muka harus disesuaikan dengan kondisi penyebaran covid-19. Belajar di sekolah harus dilakukan setelah situasi terkendali.
Dia menyebut rencana pembelajaran tatap muka dibuat sebelum ada lonjakan covid-19. Menurut dia, tidak ada salahnya pemerintah menunda sementara wacana tersebut.
"Sambil menunggu situasi covid-19 yang mudah-mudahan lonjakan bisa diatasi," ungkap dia.
Dia menilai penundaan tersebut bukan karena kelalaian penanganan covid-19. Pemerintah telah berupaya menghindari potensi lonjakan kasus penyebaran covid-19 sebelum Idulfitri 2021.
Salah satunya kebijakan yang dibuat, yaitu melarang masyarakat mudik saat idulfitri. Pemerintah juga telah berupaya keras menyosialisasikan protokol kesehatan.
"Namun, kenyataannya memang tidak bisa disangkal bahwa pada saat ini lonjakan covid-19 di beberapa daerah sudah tinggi," sebut dia.
Baca: Pembelajaran Tatap Muka Tak Terganggu Peningkatan Kasus
Anggota Komisi III itu meminta pemerintah berupaya mengatasi lonjakan covid-19. Potensi ledakan penyebaran virus korona harus dihindari.
"Kami meminta pemerintah mengambil langkah-langkah taktis supaya covid-19 bisa dihambat lonjakannya," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)