Ketua DPR RI Bambang Soesatyo. (Foto: MI/Susanto)
Ketua DPR RI Bambang Soesatyo. (Foto: MI/Susanto)

Bamsoet Sebut Ada Oknum Ingin Memisahkan Papua dari NKRI

Arga sumantri • 21 Agustus 2019 17:58
Jakarta: Ketua DPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) menduga ada pihak luar yang sengaja memanfaatkan ketegangan di Papua. Ia pun meminta semua pihak menahan diri menanggapi situasi keamanan di Bumi Cenderawasih. 
 
"Saya lihat ada agenda besar yang ingin dimainkan oleh pihak-pihak luar yang tidak menginginkan Papua tetap dalam pangkuan ibu pertiwi," kata Bamsoet di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu, 21 Agustus 2019. 
 
Bamsoet mengimbau seluruh pihak tidak mudah terprovokasi berbagai isu mengenai keadaan di Papua. Ia juga menyesalkan dugaan sikap diskriminatif dan rasis yang terjadi di Surabaya dan Malang.

"Saya minta ini yang terakhir. Atas nama DPR saya memohon maaf terhadap seluruh rakyat Papua," ucap politikus Golkar itu.
 
Baca juga: Unjuk Rasa Warga Papua di Timika Berakhir Ricuh
 
Bamsoet mengajak semua pihak kembali merajut nilai-nilai kebangsaan dan menjunjung tinggi semangat persatuan. Bamsoet mengatakan Indonesia amat mencintai keberadaan Papua di Tanah Air. Hal itu ditandai dengan seringnya Preisden Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi Papua. 
 
Menurut Bamspet, Jokowi sangat mencurahkan waktu dan pikirannya untuk membangun Papua. Bagi Bamsoet, ini merupakan bentuk perhatian negara untuk masyarakat Papua.
 
"Bahkan Bung Karno (Proklamator Soekarno) dalam pidatonya menyebut Indonesia tidak lengkap tanpa Papua," ungkapnya.
 
Bamsoet juga meminta kepada aparat TNI dan Polri mengedepankan langkah-langkah persuasif untuk menekan terjadinya gerakan-gerakan separatis yang menunggangi situasi panas di Papua. Politikus Golkar ini menyebut terdapat gerakan yang simultan antara kelompok separatis dan pembangunan opini dengan memanfaatkan situasi konflik di Papua. 
 
"Kita semua mesti waspada. Demikian juga pada pihak intelijen untuk harus lebih memasang mata dan telinga lebih tajam lagi untuk gerakan-gerakan yang mengarah pada upaya memecah belah bangsa kita," tuturnya. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan