Jakarta: Presiden Joko Widodo menunjuk Dato Sri Tahir sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) periode 2019-2024. Bos Mayapada Group Dato itu akan mendorong pengentasan kemiskinan di era pemerintahan Jokowi Widodo-Ma'ruf Amin.
"Saya lebih banyak mau ngurusi pengentasan kemiskinan di daerah-daerah, itu passion," kata Tahir usai dilantik di Istana Negara, Jalan Veteran, Jakarta, Jumat, 13 Desember 2019.
Tahir menyebut kalangan konglomerat Indonesia mesti didorong memberikan hibah atau bantuan dana pendidikan maupun kesehatan. Cara ini diyakini lebih tepat dibanding memberi pengenaan pajak dengan angka tinggi.
"Pajak itu kan yang kaya harus dikenakan pajak lebih banyak. Itu kan salah satu pemerataan, itu kan teori. Tapi kalau fakta saya harapkan yang swasta yang mampu bisa mengisi jeda-jeda baik kesehatan maupun pendidikan, khusus dua itu lah," papar dia.
Tahir menyebut keanggotaan Wantimpres bukan hal baru. Sebelumnya, ia ditugasi sebagai utusan khusus Presiden di bidang investasi selama lima tahun.
Jakarta: Presiden Joko Widodo menunjuk Dato Sri Tahir sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) periode 2019-2024. Bos Mayapada Group Dato itu akan mendorong
pengentasan kemiskinan di era pemerintahan Jokowi Widodo-Ma'ruf Amin.
"Saya lebih banyak mau ngurusi pengentasan kemiskinan di daerah-daerah, itu
passion," kata Tahir usai dilantik di Istana Negara, Jalan Veteran, Jakarta, Jumat, 13 Desember 2019.
Tahir menyebut kalangan konglomerat Indonesia mesti didorong memberikan hibah atau bantuan dana pendidikan maupun kesehatan. Cara ini diyakini lebih tepat dibanding memberi pengenaan pajak dengan angka tinggi.
"Pajak itu kan yang kaya harus dikenakan pajak lebih banyak. Itu kan salah satu pemerataan, itu kan teori. Tapi kalau fakta saya harapkan yang swasta yang mampu bisa mengisi jeda-jeda baik kesehatan maupun pendidikan, khusus dua itu lah," papar dia.
Tahir menyebut keanggotaan Wantimpres bukan hal baru. Sebelumnya, ia ditugasi sebagai utusan khusus Presiden di bidang investasi selama lima tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)