medcom.id, Jakarta: Pemerintah akan merehabilitasi sub daerah aliran sungai (DAS) di Jawa Barat untuk mengatasi banjir di wilayah itu. Semua lahan yang dijadikan kebun sayur akan dikembalikan fungsinya.
"36 ribu hektare di Citarum dan 13 ribu hektare di Cimanuk itu dari dua sub DAS. Kita akan rehabilitasi seluas 21.800 hektare," kata Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar di Istana Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Selatan, Rabu (21/12/2016).
Menurut dia, di sub DAS memang ada penipisan vegetasi dan hampir tidak ada hutan. Lahan itu telah berubah fungsi menjadi kebun sayur-sayuran.
Pemerintah akan mengembalikan lahan itu dengan menanam pepohonan. Sementara itu, sayur mayur digantikan oleh cash crop seperti kopi. "Kalau ditanam itu berapa bulan sudah jadi duit," ujarnya.
Siti mengungkapkan, rehabilitasi lahan merupakan upaya pemerintah untuk merealisasikan janji menangani banjir di Kabupaten Garut. Rehabilitasi ini akan menghabiskan anggaran sekitar Rp280 juta - Rp320 miliar. Anggaran diambil dari APBN.
Rehabilitasi itu akan dibahas intensif pada 28 Desember. Siti optimistis, pembibitan dapat dilakukan sekitar Fabruari atau Maret 2017.
Banjir bandang menerjang daerah Bayongbong, Tarogong Kidul, Tarogong Kaler, Banyuresmi, Karangpawitan, Kabupaten Garut, pada 21 September.
Banjir terjadi akibat hujan deras selama dua hari, yang menyebabkan air Sungai Cimanuk dan Sungai Cikamuri meluap. Ketinggian banjir mencapai 1,5 meter hingga 2 meter.
Akibatnya, ribuan rumah warga hanyut dan rusak berat akibat diterjang material longsor yang terbawa oleh aliran banjir. Selain menghancurkan rumah warga, banjir bandang juga menggenangi Rumah Sakit Umum Daerah dr Slamet. Saat itu jumlah pengungsi mencapai 1.000 orang, 16 orang meninggal dan 15 orang dinyatakan hilang.
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/Rkjy45Gb" frameborder="0" scrolling="no" allowfullscreen></iframe>
medcom.id, Jakarta: Pemerintah akan merehabilitasi sub daerah aliran sungai (DAS) di Jawa Barat untuk mengatasi banjir di wilayah itu. Semua lahan yang dijadikan kebun sayur akan dikembalikan fungsinya.
"36 ribu hektare di Citarum dan 13 ribu hektare di Cimanuk itu dari dua sub DAS. Kita akan rehabilitasi seluas 21.800 hektare," kata Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar di Istana Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Selatan, Rabu (21/12/2016).
Menurut dia, di sub DAS memang ada penipisan vegetasi dan hampir tidak ada hutan. Lahan itu telah berubah fungsi menjadi kebun sayur-sayuran.
Pemerintah akan mengembalikan lahan itu dengan menanam pepohonan. Sementara itu, sayur mayur digantikan oleh cash crop seperti kopi. "Kalau ditanam itu berapa bulan sudah jadi duit," ujarnya.
Siti mengungkapkan, rehabilitasi lahan merupakan upaya pemerintah untuk merealisasikan janji menangani banjir di Kabupaten Garut. Rehabilitasi ini akan menghabiskan anggaran sekitar Rp280 juta - Rp320 miliar. Anggaran diambil dari APBN.
Rehabilitasi itu akan dibahas intensif pada 28 Desember. Siti optimistis, pembibitan dapat dilakukan sekitar Fabruari atau Maret 2017.
Banjir bandang menerjang daerah Bayongbong, Tarogong Kidul, Tarogong Kaler, Banyuresmi, Karangpawitan, Kabupaten Garut, pada 21 September.
Banjir terjadi akibat hujan deras selama dua hari, yang menyebabkan air Sungai Cimanuk dan Sungai Cikamuri meluap. Ketinggian banjir mencapai 1,5 meter hingga 2 meter.
Akibatnya, ribuan rumah warga hanyut dan rusak berat akibat diterjang material longsor yang terbawa oleh aliran banjir. Selain menghancurkan rumah warga, banjir bandang juga menggenangi Rumah Sakit Umum Daerah dr Slamet. Saat itu jumlah pengungsi mencapai 1.000 orang, 16 orang meninggal dan 15 orang dinyatakan hilang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)