medcom.id, Jakarta: Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa tegaskan Kartu Indonesia Sehat (KIS) bukan sekedar muka baru dari Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Ada tujuan yang ingin dicapai dari transformasi JKN ke KIS.
"Tadi ada pertanyaanya apa ini (KIS) cuma ganti casing," tegas Khofifah usai Rapat Kerja Komite III Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (26/11/2014).
Khofifah mengatakan, sasaran KIS adalah kesetaraan pelayanan kesehatan bagi seluruh pemilik jaminan kesehatan dari Badan Pengelola Jaminan Sosial (BPJS). Utamanya, pelayanan untuk masyarakat tidak mampu yang masuk daftar penerima bantuan iuran (PBI).
"Saya bilang, ini awal membangun kesetaraan perlakuan karena sering sekali kalau dilihat itu PBI, ia dibelakangkan," tutur dia.
Kementerian Sosial, kata dia, akan membagikan 4,52 juta KIS. Sementara, pemerintahan mengargetkan sebanyak 86,4 juta orang dalam daftar PBI akan memegang KIS.
Kemudian pada periode Juli-Desember 2015, mereka yang membayar sendiri pelayanan kesehatan akan menggunakan jaminan sosial yang sama. "Jadi KIS intinya kesetaraan. Nanti tidak teridentifikasi (lagi bedanya). Tidak akan ketahuan yang mana yang bayar sendiri, yang mana yang dibayari negara," ungkap Khofifah.
medcom.id, Jakarta: Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa tegaskan Kartu Indonesia Sehat (KIS) bukan sekedar muka baru dari Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Ada tujuan yang ingin dicapai dari transformasi JKN ke KIS.
"Tadi ada pertanyaanya apa ini (KIS) cuma ganti casing," tegas Khofifah usai Rapat Kerja Komite III Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (26/11/2014).
Khofifah mengatakan, sasaran KIS adalah kesetaraan pelayanan kesehatan bagi seluruh pemilik jaminan kesehatan dari Badan Pengelola Jaminan Sosial (BPJS). Utamanya, pelayanan untuk masyarakat tidak mampu yang masuk daftar penerima bantuan iuran (PBI).
"Saya bilang, ini awal membangun kesetaraan perlakuan karena sering sekali kalau dilihat itu PBI, ia dibelakangkan," tutur dia.
Kementerian Sosial, kata dia, akan membagikan 4,52 juta KIS. Sementara, pemerintahan mengargetkan sebanyak 86,4 juta orang dalam daftar PBI akan memegang KIS.
Kemudian pada periode Juli-Desember 2015, mereka yang membayar sendiri pelayanan kesehatan akan menggunakan jaminan sosial yang sama. "Jadi KIS intinya kesetaraan. Nanti tidak teridentifikasi (lagi bedanya). Tidak akan ketahuan yang mana yang bayar sendiri, yang mana yang dibayari negara," ungkap Khofifah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(OGI)