medcom.id, Jakarta: Presiden Joko Widodo menunjuk Lukman Hakim Syaifudin sebagai Menteri Agama dalam Kabinet Kerja. Lukman merupakan kader Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Sebagaimana diketahui, PPP tengah dilanda perpecahan. Partai berlambang Kabah itu terbelah menjadi dua, kubu Suryadharma Ali dan kubu Romahurmuziy. Perpecahan itu pun berimplikasi terhadap dukungan PPP terhadap koalisi partai politik.
Sejumlah pihak menyatakan penunjukkan Lukman sebagai upaya Jokowi-JK merebut hati PPP untuk bergabung dengan Koalisi Indonesia Hebat. Namun, gonjang-ganjing itu tak berdasar, kata Sekretaris Koalisi Merah Putih Fadli Zon.
Menurut Wakil Ketua Umum Gerindra itu, Lukman Hakim terpilih bukan karena sarat kepentingan politik. Lukman terpilih berdasarkan kompetensi.
"Lukman sudah ada di periode lalu. Saya kira bukan soal Koalisi Merah Putih (KMP) atau Koalisi Indonesia Hebat (KIH), tapi kompetensi yang bersangkutan di bidang itu," ujar Fadli di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (27/10/2014).
Di sisi lain, menurut Wakil Ketua DPR RI tersebut, KMP memberikan kesempatan kepada Kabinet Kerja untuk merealisasikan perlbagai program karya hingga lima tahun mendatang. "Tantangannya besar, kami akan berikan kesempatan Kabinet Presiden Jokowi untuk bekerja," kata dia.
medcom.id, Jakarta: Presiden Joko Widodo menunjuk Lukman Hakim Syaifudin sebagai Menteri Agama dalam Kabinet Kerja. Lukman merupakan kader Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Sebagaimana diketahui, PPP tengah dilanda perpecahan. Partai berlambang Kabah itu terbelah menjadi dua, kubu Suryadharma Ali dan kubu Romahurmuziy. Perpecahan itu pun berimplikasi terhadap dukungan PPP terhadap koalisi partai politik.
Sejumlah pihak menyatakan penunjukkan Lukman sebagai upaya Jokowi-JK merebut hati PPP untuk bergabung dengan Koalisi Indonesia Hebat. Namun, gonjang-ganjing itu tak berdasar, kata Sekretaris Koalisi Merah Putih Fadli Zon.
Menurut Wakil Ketua Umum Gerindra itu, Lukman Hakim terpilih bukan karena sarat kepentingan politik. Lukman terpilih berdasarkan kompetensi.
"Lukman sudah ada di periode lalu. Saya kira bukan soal Koalisi Merah Putih (KMP) atau Koalisi Indonesia Hebat (KIH), tapi kompetensi yang bersangkutan di bidang itu," ujar Fadli di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (27/10/2014).
Di sisi lain, menurut Wakil Ketua DPR RI tersebut, KMP memberikan kesempatan kepada Kabinet Kerja untuk merealisasikan perlbagai program karya hingga lima tahun mendatang. "Tantangannya besar, kami akan berikan kesempatan Kabinet Presiden Jokowi untuk bekerja," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JCO)