medcom.id, Nusa Dua: Menteri Luar Negeri (Menlu) Marty Natalegawa menyerahkan sepenuhnya kelanjutan dari Bali Democracy Forum (BDF) kepada pemerintahan mendatang yang dipimpin Joko Widodo.
“Saya tidak akan berandai-andai (tentang kelanjutan BDF di masa mendatang). Ini sepenuhnya kewenangan presiden baru,” kata Marty saat ditemui usai acara Bali Media Forum di Bali, Kamis (9/10/2014).
Menlu menegaskan pihaknya tidak ingin mengira-ngira mengenai kelanjutan forum yang digagas oleh Presiden SBY tujuh tahun lalu itu. Namun, ia menyampaikan forum tersebut semakin banyak diminati, tidak hanya negara di kawasan Asia-Pasifik, tetapi juga di kawasan lainnya.
"Kita tidak bisa melihat sesuatu seperti di bola kristal karena apa yang akan terjadi besok saja kita tidak tahu. Tetapi kenyataannya BDF ini sudah menjadi bagian dari tatanan demokrasi dalam kawasan. Banyak negara yang juga merasakan manfaatnya,” terang Marty.
Forum Demokrasi Bali ketujuh (BDF VII) dihadiri oleh 85 negara yang terdiri dari negara peserta dari kawasan Asia-Pasifik dan negara pengamat dari luar kawasan Asia-Pasifik, serta delapan organisasi internasional.
Dalam pertemuan dua hari itu, para pemimpin dan delegasi dari berbagai negara akan membahas beberapa sub tema, salah satunya mengenai tantangan pembangunan politik dan kemajuan sosial ekonomi, terutama negara-negara di kawasan Asia-Pasifik.
Pertemuan BDF VII juga membahas upaya mendorong partisipasi masyarakat dalam proses demokrasi.(Setkab.go.id)
medcom.id, Nusa Dua: Menteri Luar Negeri (Menlu) Marty Natalegawa menyerahkan sepenuhnya kelanjutan dari Bali Democracy Forum (BDF) kepada pemerintahan mendatang yang dipimpin Joko Widodo.
“Saya tidak akan berandai-andai (tentang kelanjutan BDF di masa mendatang). Ini sepenuhnya kewenangan presiden baru,” kata Marty saat ditemui usai acara Bali Media Forum di Bali, Kamis (9/10/2014).
Menlu menegaskan pihaknya tidak ingin mengira-ngira mengenai kelanjutan forum yang digagas oleh Presiden SBY tujuh tahun lalu itu. Namun, ia menyampaikan forum tersebut semakin banyak diminati, tidak hanya negara di kawasan Asia-Pasifik, tetapi juga di kawasan lainnya.
"Kita tidak bisa melihat sesuatu seperti di bola kristal karena apa yang akan terjadi besok saja kita tidak tahu. Tetapi kenyataannya BDF ini sudah menjadi bagian dari tatanan demokrasi dalam kawasan. Banyak negara yang juga merasakan manfaatnya,” terang Marty.
Forum Demokrasi Bali ketujuh (BDF VII) dihadiri oleh 85 negara yang terdiri dari negara peserta dari kawasan Asia-Pasifik dan negara pengamat dari luar kawasan Asia-Pasifik, serta delapan organisasi internasional.
Dalam pertemuan dua hari itu, para pemimpin dan delegasi dari berbagai negara akan membahas beberapa sub tema, salah satunya mengenai tantangan pembangunan politik dan kemajuan sosial ekonomi, terutama negara-negara di kawasan Asia-Pasifik.
Pertemuan BDF VII juga membahas upaya mendorong partisipasi masyarakat dalam proses demokrasi.(Setkab.go.id)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(PRI)