medcom.id, Jakarta: Politikus Partai Demokrat Ruhut Sitompul setuju dengan wacana aturan yang memperketat artis menjadi calon anggota legislatif. Terutama bagi mereka yang hanya bermodalkan popularitas, tapi tidak memiliki kemampuan.
"Aku dukung. Kan ada yang tak mengerti politik. Tahunya cuma 4D. Datang, duduk, diam dan duit," kata Ruhut saat dihubungi, Senin (22/8/2016).
Ruhut mengaku citra anggota DPR berlatar belakang artis menjadi tercoreng. Padahal, kata Ruhut, tidak semua yang terpilih menjadi anggota DPR hanya bermodalkan popularitas saja.
Ruhut mencontohkan sejumlah artis yang benar-benar memiliki kemampuan sebagai wakil rakyat. Di antaranya Rieke Diah Pitaloka dari PDI Perjuangan, Nurul Arifin dari Golkar dan dirinya dari Partai Demokrat.
"Kami menonjol. Nah, yang lain mau diharapkan (tidak bisa). Jangan asal orang beken saja dipilih. Nanti rusak DPR," tandas dia.
Wacana ini mengemuka dalam diskusi dan pembahasan Rancangan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Pemilu. Partai politik diwajibkan selektif memilih caleg.
Partai politik diminta tidak asal mengangkat seseorang karena ingin mendulang suara dari popularitas seseorang. Di dalamnya termasuk mereka yang berprofesi sebagai artis.
Salah seorang anggota Tim Pakar Pemerintah dalam Penyusunan RUU Penyelenggaraan Pemilu Dani Syarifudin Nawawi menjelaskan hal itu untuk mencegah citra DPR yang selalu memburuk. Terlebih, kata dia, artis itu malah menjadikan profesi rakyat sebagai sampingan.
"Sekarang masih tetap menjadi pembawa acara kuis, atau masih terus saja menjadi ambassador produk iklan. Padahal dia itu sampai sekarang masih jadi anggota Dewan," kata Dani dalam kesempatan terpisah.
medcom.id, Jakarta: Politikus Partai Demokrat Ruhut Sitompul setuju dengan wacana aturan yang memperketat artis menjadi calon anggota legislatif. Terutama bagi mereka yang hanya bermodalkan popularitas, tapi tidak memiliki kemampuan.
"Aku dukung. Kan ada yang tak mengerti politik. Tahunya cuma 4D. Datang, duduk, diam dan duit," kata Ruhut saat dihubungi, Senin (22/8/2016).
Ruhut mengaku citra anggota DPR berlatar belakang artis menjadi tercoreng. Padahal, kata Ruhut, tidak semua yang terpilih menjadi anggota DPR hanya bermodalkan popularitas saja.
Ruhut mencontohkan sejumlah artis yang benar-benar memiliki kemampuan sebagai wakil rakyat. Di antaranya Rieke Diah Pitaloka dari PDI Perjuangan, Nurul Arifin dari Golkar dan dirinya dari Partai Demokrat.
"Kami menonjol. Nah, yang lain mau diharapkan (tidak bisa). Jangan asal orang beken saja dipilih. Nanti rusak DPR," tandas dia.
Wacana ini mengemuka dalam diskusi dan pembahasan Rancangan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Pemilu. Partai politik diwajibkan selektif memilih caleg.
Partai politik diminta tidak asal mengangkat seseorang karena ingin mendulang suara dari popularitas seseorang. Di dalamnya termasuk mereka yang berprofesi sebagai artis.
Salah seorang anggota Tim Pakar Pemerintah dalam Penyusunan RUU Penyelenggaraan Pemilu Dani Syarifudin Nawawi menjelaskan hal itu untuk mencegah citra DPR yang selalu memburuk. Terlebih, kata dia, artis itu malah menjadikan profesi rakyat sebagai sampingan.
"Sekarang masih tetap menjadi pembawa acara kuis, atau masih terus saja menjadi ambassador produk iklan. Padahal dia itu sampai sekarang masih jadi anggota Dewan," kata Dani dalam kesempatan terpisah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)