medcom.id, Jakarta: Anggota Komisi III DPR RI Teuku Taufiqulhadi menilai kunjungan Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon ke Rumah Sakit Sumber Waras, Senin, 18 April lalu tidak tepat. Kedatangan Fadli malah akan menimbulkan tanda tanya besar ke publik.
"Saya tidak tahu (urgensinya)," kata Taufiq di Jakarta, Selasa (19/4/2016).
Taufiq menyebut seharusnya Fadli bisa lebih bijaksana. Politikus Gerindra itu seharusnya bisa menginstruksikan anggota Komisi III untuk meninjau RS Sumber Waras.
"Menurut saya lebih baik dia memberikan tugas itu kepada komisi, bukan turun langsung," pungkas Taufik.
Senin 18 April, Fadli Zon mengunjungi RS Sumber Waras. Kedatangan Fadli untuk mengetahui secara langsung lahan tanah yang tengah diributkan. Dalam kesempatan itu, Fadli sempat bertemu dengan pihak manajemen dan meminta sejumlah informasi.
Dugaan korupsi pembelian lahan RS Sumber Waras berawal dari terbitnya hasil audit BPK DKI Jakarta atas laporan keuangan Pemprov DKI Jakarta pada 2014.
Badan auditor itu menganggap Pemprov DKI menyalahi aturan lantaran harga lahan jauh lebih mahal. Catatan BPK, ada indikasi kerugian negara senilai Rp191 miliar dalam pembelian lahan tersebut.
KPK, pada Agustus tahun lalu, menyelidiki dugaan korupsi ini dan meminta BPK untuk mengaudit ulang. Audit investigasi sudah diserahkan BPK. Penyelidikan masih berlangsung. Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama juga sudah diperiksa KPK pada Selasa, 12 April lalu.
medcom.id, Jakarta: Anggota Komisi III DPR RI Teuku Taufiqulhadi menilai kunjungan Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon ke Rumah Sakit Sumber Waras, Senin, 18 April lalu tidak tepat. Kedatangan Fadli malah akan menimbulkan tanda tanya besar ke publik.
"Saya tidak tahu (urgensinya)," kata Taufiq di Jakarta, Selasa (19/4/2016).
Taufiq menyebut seharusnya Fadli bisa lebih bijaksana. Politikus Gerindra itu seharusnya bisa menginstruksikan anggota Komisi III untuk meninjau RS Sumber Waras.
"Menurut saya lebih baik dia memberikan tugas itu kepada komisi, bukan turun langsung," pungkas Taufik.
Senin 18 April, Fadli Zon mengunjungi RS Sumber Waras. Kedatangan Fadli untuk mengetahui secara langsung lahan tanah yang tengah diributkan. Dalam kesempatan itu, Fadli sempat bertemu dengan pihak manajemen dan meminta sejumlah informasi.
Dugaan korupsi pembelian lahan RS Sumber Waras berawal dari terbitnya hasil audit BPK DKI Jakarta atas laporan keuangan Pemprov DKI Jakarta pada 2014.
Badan auditor itu menganggap Pemprov DKI menyalahi aturan lantaran harga lahan jauh lebih mahal. Catatan BPK, ada indikasi kerugian negara senilai Rp191 miliar dalam pembelian lahan tersebut.
KPK, pada Agustus tahun lalu, menyelidiki dugaan korupsi ini dan meminta BPK untuk mengaudit ulang. Audit investigasi sudah diserahkan BPK. Penyelidikan masih berlangsung. Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama juga sudah diperiksa KPK pada Selasa, 12 April lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)