medcom.id, Jakarta: Sekretaris Jenderal PPP Muktamar Jakarta Achmad Dimyati Natakusumah mengutuk aksi pelemparan molotov saat tabligh Akbar PPP di Sleman, Yogyakarta, Minggu 17 April. Ia bahkan menganggap pelempar molotov layaknya teroris.
"Itu cara seperti itu, kok seperti cara teroris? Itu sangat biadab dan saya sangat mengutuk," kata Dimyati di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (18/4/2016).
Menurut DiImyati, hingga saat ini belum ada titik terang siapa pelempar molotov yang menewaskan satu orang itu. Anggota Komisi I ini yakin polisi segera mengungkap siapa dibalik teror itu.
"Belum (ketahuan) sampai sekarang siapa pelakunya. Harus ketahuan dong, sebenarnya gampang itu mendeteksi," ujar dia.
Sebelumnya, tabligh akbar PPP kubu Djan Faridz di Lapangan Dengung, Sleman, Yogyakarta diwarnai pelemparan bom molotov. Djan mengutuk pelemparan bom molotov tersebut. Ia menduga bom dilempar mereka yang tak suka dengan hasil Muktamar PPP di Jakarta.
"Saya sangat menyesalkan tindakan anarkis yang dilakukan oleh kelompok yang tidak menyenangi PPP memperjuangkan hak atas keputusan MA 601, yang mensyahkan Muktamar Jakarta," kata Djan kepada Metrotvnews.com, kemarin.
Menurut Ketua DPW PPP DIY Syukri Fadholi, kejadian nahas itu bermula saat ribuan masa selesai mengikuti tabligh akbar kemudian berkonvoi. Ketika sampai di Jalan Kebonagung, Mlati, Sleman, dua korban yang kebetulan berboncengan sepeda motor dilempar benda diduga bom molotov di dekat sebuah pohon beringin Kronggahan.
Korban atas nama Didin Bolawen merupakan warga Kecamatan Mlati, Sleman. Didin meninggal akibat luka di bagian leher. Sementara itu, satu korban lainnya, Taufan, hanya mengalami luka di bagian punggung. Kini, Taufan dirawar di RS Akademik UGM.
medcom.id, Jakarta: Sekretaris Jenderal PPP Muktamar Jakarta Achmad Dimyati Natakusumah mengutuk aksi pelemparan molotov saat tabligh Akbar PPP di Sleman, Yogyakarta, Minggu 17 April. Ia bahkan menganggap pelempar molotov layaknya teroris.
"Itu cara seperti itu, kok seperti cara teroris? Itu sangat biadab dan saya sangat mengutuk," kata Dimyati di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (18/4/2016).
Menurut DiImyati, hingga saat ini belum ada titik terang siapa pelempar molotov yang menewaskan satu orang itu. Anggota Komisi I ini yakin polisi segera mengungkap siapa dibalik teror itu.
"Belum (ketahuan) sampai sekarang siapa pelakunya. Harus ketahuan
dong, sebenarnya gampang itu mendeteksi," ujar dia.
Sebelumnya, tabligh akbar PPP kubu Djan Faridz di Lapangan Dengung, Sleman, Yogyakarta diwarnai pelemparan bom molotov. Djan mengutuk pelemparan bom molotov tersebut. Ia menduga bom dilempar mereka yang tak suka dengan hasil Muktamar PPP di Jakarta.
"Saya sangat menyesalkan tindakan anarkis yang dilakukan oleh kelompok yang tidak menyenangi PPP memperjuangkan hak atas keputusan MA 601, yang mensyahkan Muktamar Jakarta," kata Djan kepada
Metrotvnews.com, kemarin.
Menurut Ketua DPW PPP DIY Syukri Fadholi, kejadian nahas itu bermula saat ribuan masa selesai mengikuti tabligh akbar kemudian berkonvoi. Ketika sampai di Jalan Kebonagung, Mlati, Sleman, dua korban yang kebetulan berboncengan sepeda motor dilempar benda diduga bom molotov di dekat sebuah pohon beringin Kronggahan.
Korban atas nama Didin Bolawen merupakan warga Kecamatan Mlati, Sleman. Didin meninggal akibat luka di bagian leher. Sementara itu, satu korban lainnya, Taufan, hanya mengalami luka di bagian punggung. Kini, Taufan dirawar di RS Akademik UGM.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OJE)