Jakarta: Sekjen Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Kadir Karding mempertanyakan sumber dana yang membiayai survei Pilkada Jawa Tengah (Jateng) dari lembaga Indikator Politik Indonesia. Ia ingin minta kejelasan ada atau tidaknya sokongan dari calon atau partai tertentu.
"Ini yang biayai siapa? Sponsornya siapa? Itu harus clear dulu," kata Karding di Kantor Indikator Politik Indonesia, Cikini, Jakarta, Senin, 21 Mei 2018.
Karding mempertanyakan asal pendanaan survei tersebut menyusul melorotnya dukungan pada pasangan Sudirman Said dan Ida Fauziyah dalam hasil survei Pilkada Jateng. Pasangan yang diusung PKB, Gerindra, PKS, dan PAN itu hanya memperoleh 21 persen. Sementara Ganjar Pranowo-Taj Yasin 72,4 persen.
Baca juga: Survei: Ganjar-Taj Unggul Jauh dari Sudirman-Ida
Peneliti Indikator Politik Indonesia Kuskridho Ambardi memastikan tak menerima sponsor atau aliran dana dari salah satu cagub-cawagub dalam menyurvei hasil Pilkada Jateng. Namun, ia tak menampik partai politik dan politikus merupakan sumber dana dari lembaga surveinya.
"Itu seharusnya kita nyatakan dari awal, dananya dari mana. Indikator kliennya dari banyak partai dan dari politisi, di situ masukan-masukannya," ucap dia.
Dari dana yang diterima oleh beberapa klien itu, sebagian digunakan untuk biaya penelitian. Ia menyebut itu bukan dana sponsor, melainkan CSR. Pertanyaan pada survei juga disusun oleh lembaganya tanpa campur tangan partai atau politikus.
"Kita ada dana CSR, dana itu untuk survei. Pertanyaan semuanya kita desain. Ini bukan sponsor klien, tapi dana CSR," kata dia.
Jakarta: Sekjen Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Kadir Karding mempertanyakan sumber dana yang membiayai survei Pilkada Jawa Tengah (Jateng) dari lembaga Indikator Politik Indonesia. Ia ingin minta kejelasan ada atau tidaknya sokongan dari calon atau partai tertentu.
"Ini yang biayai siapa? Sponsornya siapa? Itu harus
clear dulu," kata Karding di Kantor Indikator Politik Indonesia, Cikini, Jakarta, Senin, 21 Mei 2018.
Karding mempertanyakan asal pendanaan survei tersebut menyusul melorotnya dukungan pada pasangan Sudirman Said dan Ida Fauziyah dalam hasil survei Pilkada Jateng. Pasangan yang diusung PKB, Gerindra, PKS, dan PAN itu hanya memperoleh 21 persen. Sementara Ganjar Pranowo-Taj Yasin 72,4 persen.
Baca juga:
Survei: Ganjar-Taj Unggul Jauh dari Sudirman-Ida
Peneliti Indikator Politik Indonesia Kuskridho Ambardi memastikan tak menerima sponsor atau aliran dana dari salah satu cagub-cawagub dalam menyurvei hasil Pilkada Jateng. Namun, ia tak menampik partai politik dan politikus merupakan sumber dana dari lembaga surveinya.
"Itu seharusnya kita nyatakan dari awal, dananya dari mana. Indikator kliennya dari banyak partai dan dari politisi, di situ masukan-masukannya," ucap dia.
Dari dana yang diterima oleh beberapa klien itu, sebagian digunakan untuk biaya penelitian. Ia menyebut itu bukan dana sponsor, melainkan CSR. Pertanyaan pada survei juga disusun oleh lembaganya tanpa campur tangan partai atau politikus.
"Kita ada dana CSR, dana itu untuk survei. Pertanyaan semuanya kita desain. Ini bukan sponsor klien, tapi dana CSR," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)