medcom.id, Jakarta: Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan HAM (Menkopolhukam) Luhut Pandjaitan menerima perwakilan dari Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) di kantornya, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat. Pertemuan digelar sekitar pukul 13.30 WIB.
Pantauan Metrotvnews.com, Luhut ditemani Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri dan Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek. Ikut pula menemani Kapolda Metro Jaya Tito Karnavian dan Kabid Humas Polda Metro Jaya M. Iqbal.
Presiden KSPSI Andi Gani Nuwa Wea menyampaikan kedatangan puluhan ribu buruh ke Jakarta, bukan untuk membuat rusuh. Ia pun apresiasi keterbukaan pemerintah terhadap tuntutan buruh.
"Aksi kami tidak seseram yang dibayangkan, karena selama jadi presiden buruh sudah memimpin 5 kali may day aman-aman saja. Kami akan pulang, tidak bertahan sampai pukul 17.00 WIB. Kalau ada solusi yang baik untuk apa kami bertahan," ujarnya di lokasi.
Dalam unjuk rasa, buruh menyampaikan sepuluh tuntutan kepada pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Kesepuluh tuntutan itu ialah:
Pertama, meminta pemerintah melakukan upaya konkret terkait harga bahan kebutuhan pokok dan bahan bakar minyak (BBM) yang tidak karuan. Kedua, lindungi buruh dari ancaman PHK akibat ambruknya rupiah.
Ketiga, pemerintah harus lebih memprioritaskan buruh lokal. Keempat, naikkan upah minimum tahun 2016 sebesar 22 persen.
Kelima, jaminan manfaat pensiun untuk buruh disamakan dengan pensiunan Pegawai Negeri Sipil (PNS) karena buruh tidak puas dengan uang pensiun sebesar Rp300 ribu per bulan setelah 15 tahun kerja. Caranya dengan merevisi peraturan pemerintah terkait pensiun tersebut.
Keenam, perbaiki BPJS kesehatan atau hapus sistem INA CBGs dan Permenkes Nomor 59 Tahun 2011 yang membuat tarif murah. Ketujuh, tolak kenaikan iuran BPJS. Delapan, dana penerima bantuan iuran (PBI) BPJS Kesehatan ditambah menjadi Rp30 triliun.
Kesembilan, bubarkan pengadilan buruh/PHI dengan revisi UU 2/2004 tahun ini juga. Terakhir, penjarakan Presdir PT Mandom, Bekasi yang mengakibatkan 27 buruh meninggal.
medcom.id, Jakarta: Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan HAM (Menkopolhukam) Luhut Pandjaitan menerima perwakilan dari Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) di kantornya, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat. Pertemuan digelar sekitar pukul 13.30 WIB.
Pantauan
Metrotvnews.com, Luhut ditemani Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri dan Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek. Ikut pula menemani Kapolda Metro Jaya Tito Karnavian dan Kabid Humas Polda Metro Jaya M. Iqbal.
Presiden KSPSI Andi Gani Nuwa Wea menyampaikan kedatangan puluhan ribu buruh ke Jakarta, bukan untuk membuat rusuh. Ia pun apresiasi keterbukaan pemerintah terhadap tuntutan buruh.
"Aksi kami tidak seseram yang dibayangkan, karena selama jadi presiden buruh sudah memimpin 5 kali may day aman-aman saja. Kami akan pulang, tidak bertahan sampai pukul 17.00 WIB. Kalau ada solusi yang baik untuk apa kami bertahan," ujarnya di lokasi.
Dalam unjuk rasa, buruh menyampaikan sepuluh tuntutan kepada pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Kesepuluh tuntutan itu ialah:
Pertama, meminta pemerintah melakukan upaya konkret terkait harga bahan kebutuhan pokok dan bahan bakar minyak (BBM) yang tidak karuan. Kedua, lindungi buruh dari ancaman PHK akibat ambruknya rupiah.
Ketiga, pemerintah harus lebih memprioritaskan buruh lokal. Keempat, naikkan upah minimum tahun 2016 sebesar 22 persen.
Kelima, jaminan manfaat pensiun untuk buruh disamakan dengan pensiunan Pegawai Negeri Sipil (PNS) karena buruh tidak puas dengan uang pensiun sebesar Rp300 ribu per bulan setelah 15 tahun kerja. Caranya dengan merevisi peraturan pemerintah terkait pensiun tersebut.
Keenam, perbaiki BPJS kesehatan atau hapus sistem INA CBGs dan Permenkes Nomor 59 Tahun 2011 yang membuat tarif murah. Ketujuh, tolak kenaikan iuran BPJS.
Delapan, dana penerima bantuan iuran (PBI) BPJS Kesehatan ditambah menjadi Rp30 triliun.
Kesembilan, bubarkan pengadilan buruh/PHI dengan revisi UU 2/2004 tahun ini juga. Terakhir, penjarakan Presdir PT Mandom, Bekasi yang mengakibatkan 27 buruh meninggal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(YDH)