Jakarta: Bakal calon presiden (capres) dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), Anies Baswedan, lebih senang mengerjakan proyek yang melibatkan gotong royong bersama rakyat ketimbang sepenuhnya dikerjakan kontraktor. Hal itu disampaikan Anies saat menceritakan pengalamannya memimpin DKI Jakarta.
"Dana (proyek) itu diberikan kepada pengurus kampung baik itu RW ataupun Lembaga Musyawarah Kelurahan (LMK), lalu mereka nanti yang membangun jalan, perbaikan gorong-gorong, yang membangun masyarakat. Apa yang terjadi? Ketika itu dikerjakan kualitas pekerjaan jauh lebih baik, karena rasa memiliki ada pada warga yang mengerjakan di sana," kata Anies dalam pidatonya di acara Rapat Kerja Nasional Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) 2023 di Jambi, Rabu, 26 Juli 2023.
Anies menuturkan pelibatan masyarakat itu bagian dari pengadaan tipe barang nomor 3 dan 4. Sementara, tipe 1 dikerjakan oleh dinas dan tipe 2 dengan tender atau kontraktor.
"Tapi kalau itu dikerjakan oleh kontraktor saja apa yang terjadi? Warganya cuma nonton di situ mohon maaf perjalanan Anda terganggu, lalu orang mengerjakan di situ, silakan dikerjakan mudah-mudahan hasilnya bagus," ujar Anies.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) itu melaksanakan proyek yang melibatkan warga di ratusan kampung di Jakarta. Ia juga klaim Jakarta menjadi provinsi pertama yang mengerjakan tipe itu.
Meskipun, ia mengakui bahwa tipe itu bikin rumit, khususnya dalam proses auditnya. Namun, masyarakat jauh menikmati manfaatnya.
"Birokrasi kepengennya tipe 1, tipe 2 simpel, laporannya gampang, auditnya mudah. Tapi kalau yang tipe 3, 4 melibatkan masyarakat nanti kalau diperiksa lebih rumit, saya katakan ini bukan soal rumit atau tidak, ini soal rakyat merasakan manfaat lebih banyak atau lebih sedikit," ucap Anies.
Jakarta: Bakal calon presiden (capres) dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP),
Anies Baswedan, lebih senang mengerjakan proyek yang melibatkan gotong royong bersama rakyat ketimbang sepenuhnya dikerjakan kontraktor. Hal itu disampaikan Anies saat menceritakan pengalamannya memimpin
DKI Jakarta.
"Dana (proyek) itu diberikan kepada pengurus kampung baik itu RW ataupun Lembaga Musyawarah Kelurahan (LMK), lalu mereka nanti yang membangun jalan, perbaikan gorong-gorong, yang membangun masyarakat. Apa yang terjadi? Ketika itu dikerjakan kualitas pekerjaan jauh lebih baik, karena rasa memiliki ada pada warga yang mengerjakan di sana," kata Anies dalam pidatonya di acara Rapat Kerja Nasional Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) 2023 di Jambi, Rabu, 26 Juli 2023.
Anies menuturkan pelibatan masyarakat itu bagian dari pengadaan tipe barang nomor 3 dan 4. Sementara, tipe 1 dikerjakan oleh dinas dan tipe 2 dengan tender atau kontraktor.
"Tapi kalau itu dikerjakan oleh kontraktor saja apa yang terjadi? Warganya cuma nonton di situ mohon maaf perjalanan Anda terganggu, lalu orang mengerjakan di situ, silakan dikerjakan mudah-mudahan hasilnya bagus," ujar Anies.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) itu melaksanakan proyek yang melibatkan warga di ratusan kampung di Jakarta. Ia juga klaim Jakarta menjadi provinsi pertama yang mengerjakan tipe itu.
Meskipun, ia mengakui bahwa tipe itu bikin rumit, khususnya dalam proses auditnya. Namun, masyarakat jauh menikmati manfaatnya.
"Birokrasi kepengennya tipe 1, tipe 2 simpel, laporannya gampang, auditnya mudah. Tapi kalau yang tipe 3, 4 melibatkan masyarakat nanti kalau diperiksa lebih rumit, saya katakan ini bukan soal rumit atau tidak, ini soal rakyat merasakan manfaat lebih banyak atau lebih sedikit," ucap Anies.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(END)