Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutiyoso. Antara/Andika Wahyu
Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutiyoso. Antara/Andika Wahyu

Sutiyoso Belum Tahu Surat Usulan Pergantian Kepala BIN

Desi Angriani • 02 September 2016 20:48
medcom.id, HangZhou: Kepala Badan Intelijen Negara Letnan Jenderal (Purn.) Sutiyoso mengaku belum mengetahui soal surat usulan pergantian kepala BIN ke DPR. Dokumen itu berisi usulan Wakapolri Komjen Budi Gunawan menjadi kepala BIN baru pengganti Sutiyoso.
 
"Ah masak," ujar Sutiyoso kepada Metrotvnews.com di HangZhou, Tiongkok, Jumat (2/9/2016).
 
Sutiyoso mengaku tak mengetahui usulan tersebut lantaran berada di Tiongkok sejak Kamis, 1 September kemarin. Mantan Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia sedang mendampingi pengamanan Presiden Joko Widodo dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20, 4 September mendatang.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini pun enggan berkomentar lebih jauh terkait isu tersebut. "Enggak tahu saya, saya ada di Tiongkok sejak kemarin. Sudah ya," pungkas dia.
 

 
Diketahui, Menteri Sekretaris Negara Pratikno pagi tadi menyerahkan surat Presiden Jokowi tentang pergantian kepala BIN kepada DPR. Pratikno diterima Ketua DPR Ade Komarudin, dan dua Wakil Ketua DPR, Taufik Kurniawan dan Agus Hermanto.
 
Pratikno hanya menyebut alasan pergantian itu demi kepentingan regenerasi. Menurut dia, jangka waktu pergantian Kepala BIN tak mesti kaku mengikuti periode waktu tertentu. Proses pergantian kini berada di tangan DPR untuk mendapatkan pertimbangan.
 
Pratikno tidak mengungkap rinci pertimbangan Presiden mengusung sosok Budi Gunawan. Sementara, Budi Gunawan adalah bekas ajudan Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri yang pernah memicu kontroversi karena sempat jadi tersangka Komisi Pemberantasan Korupsi saat dicalonkan sebagai kapolri. 
 
"Ada pertimbangan tertentu yang mungkin tidak semuanya bisa saya sampaikan," kilah dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan