Wakil Ketua MPR RI Mahyudin. Foto: MI/Palce Amalo
Wakil Ketua MPR RI Mahyudin. Foto: MI/Palce Amalo

Wakil Ketua MPR Apresiasi Keputusan Pemberhentian Arcandra

Achmad Zulfikar Fazli • 16 Agustus 2016 08:49
Metrotvnewa.com, Jakarta: Wakil Ketua MPR RI Mahyudin menilai pemberhentian terhadap Arcandra Tahar dari posisi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sebagai keputusan yang tepat. Terlebih, Arcandra dikabarkan mengantongi paspor Amerika Serikat.
 
"Ya memang harusnya begitu kan. Dia sudah memegang paspor Amerika, secara tidak langsung berarti sudah warga Amerika dan kita Indonesia tidak mengenal kewarganegaaraan ganda," kata Mahyudin, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (15/8/2016).
 
Mahyudin mengatakan, dengan kepemilikan paspor itu secara tidak langsung Arcandra bukan lagi warga Indonesia. Karena itu, politikus Golkar ini menyebut Arcandra tak layak duduk di Kabinet Kerja.

"Dengan memiliki paspor negara Amerika berarti tidak lagi menjadi warga Indonesia. Jadi dia tidak layak jadi menteri," ujar Mahyudin.
 
Dia bersyukur Presiden Joko Widodo bergerak cepat mengatasi permasalahn ini dengan memberhentikan Arcandra. "Alhamdulillah Presiden sudah memberhentikannya dengan hormat," kata dia.
 
Menteri Arcandra memang lama tinggal di Negeri Paman Sam, tepatnya sejak 1996. Sebelum ditunjuk menjadi Menteri ESDM, terakhir Arcandra adalah Presiden Petroneering Houston, perusahaan minyak yang berbasis di Texas, AS. Dia mengantongi enam paten internasional di bidang energi dan sumber daya mineral.
 
Pencopotan Arcandra berawal dari rentetan pesan di WhatsApp, pada Sabtu 13 Agustus. Dia disebut-sebut berkewarganegaraan ganda.
 

Wakil Ketua MPR Apresiasi Keputusan Pemberhentian Arcandra
Menteri ESDM Arcandra Tahar memberikan keterangan kepada media usai mengikuti rapat koordinasi di Kantor Kemenko Maritim, Jakarta, Selasa (9/8/2016). Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
 
Istana bergerak cepat. Hasilnya, Arcandra tercatat sebagai warga AS lewat proses naturalisasi pada Maret 2011. Satu tahun kemudian, dia mengurus paspor RI melalui KJRI Houston dengan masa berlaku lima tahun. Sejak Maret 2012, Arcandra empat kali ke Indonesia dengan paspor AS.
 
Arcandra diberhentikan karena dianggap melanggar Undang-undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian dan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan.
 
Pasal 23 Undang-undang Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia menyebutkan. Warga Negara Indonesia kehilangan kewarganegaraannya jika yang bersangkutan:
 
a. Memperoleh kewarganegaraan lain atas kemauannya sendiri;
 
b. Tidak menolak atau tidak melepaskan kewarganegaraan lain, sedangkan orang yang bersangkutan mendapat kesempatan untuk itu;
 
c. Dinyatakan hilang kewarganegaraannya oleh Presiden atas permohonannya sendiri, yang bersangkutan sudah berusia 18 (delapan belas) tahun atau sudah kawin, bertempat tinggal di luar negeri, dan dengan dinyatakan hilang Kewarganegaraan Republik Indonesia tidak menjadi tanpa kewarganegaraan;
 
d. Masuk dalam dinas tentara asing tanpa izin terlebih dahulu dari Presiden;
 
e. Secara sukarela masuk dalam dinas negara asing, yang jabatan dalam dinas semacam itu di Indonesia sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan hanya dapat dijabat oleh Warga Negara Indonesia;
 
f. Secara sukarela mengangkat sumpah atau menyatakan janji setia kepada negara asing atau bagian dari negara asing tersebut;
 
g. Tidak diwajibkan tetapi turut serta dalam pemilihan sesuatu yang bersifat ketatanegaraan untuk suatu negara asing;
 
h. Mempunyai paspor atau surat yang bersifat paspor dari negara asing atau surat yang dapat diartikan sebagai tanda kewarganegaraan yang masih berlaku dari negara lain atas namanya; atau
 
i. Bertempat tinggal di luar wilayah negara Republik Indonesia selama 5 (lima) tahun terus-menerus bukan dalam rangka dinas negara, tanpa alasan yang sah dan dengan sengaja tidak menyatakan keinginannya untuk tetap menjadi Warga Negara Indonesia sebelum jangka waktu 5 (lima) tahun itu berakhir, dan setiap 5 (lima) tahun berikutnya yang bersangkutan tidak mengajukan pernyataan ingin tetap menjadi Warga Negara Indonesia kepada Perwakilan Republik Indonesia yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal yang bersangkutan padahal Perwakilan Republik Indonesia tersebut telah memberitahukan secara tertulis kepada yang bersangkutan, sepanjang yang bersangkutan tidak menjadi tanpa kewarganegaraan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(MBM)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan