“Jangan hanya menunggu laporan dari unit sekolah, tapi harus dicek langsung ke lapangan,” kata Netty dalam keterangan tertulis, Senin, 3 Januari 2022.
Netty menyitat temuan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). KPAI menyebut penegakan prokes sejumlah sekolah di Pulau Jawa masih sangat lemah.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
“Pendidik dan peserta didik jarang yang melaksanakan prokes seperti mencuci tangan ketika tiba di sekolah,” papar politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu.
Netty meminta edukasi dan pembiasaan prokes konsisten dilakukan kepada siswa. Seluruh guru dan tenaga pengajar wajib menjadi teladan dan mengingatkan murid-murid.
Selain itu, ketersediaan fasilitas prokes harus benar-benar dipastikan lengkap. Pasalnya, prokes menjadi faktor penentu meminimalkan risiko lonjakan kasus dari klaster sekolah.
“Apalagi ada ancaman Omicron yang penularannya jauh lebih cepat dibandingkan dengan varian lainnya,” ujar Netty.
Netty menegaskan upaya pencegahan jauh lebih baik ketimbang berjibaku menangani guru dan siswa terpapar covid-19. Kewaspadaan serta kehati-hatian mesti dilakukan sejak dini.
“Tidak ada gunanya kalau fasilitas prokes lengkap tapi penerapan prokes tidak diawasi,” tutur dia.
Baca: Pimpinan MPR Desak PTM di Sekolah Klaster Covid-19 Dievaluasi