Jakarta: Anggota Komisi III DPR Arsul Sani menilai kebijakan karantina mandiri seharusnya dapat diberlakukan bagi masyarakat biasa. Hal itu untuk menghilangkan kesan diskriminasi.
"Saya kira kita tidak persoalkan karantina mandirinya, hanya idealnya kalau warga mau karantina mandiri itu juga dibuka kemungkinannya," ujar Arsul di kompleks DPR, Senayan, Jakarta, Selasa, 14 Desember 2021.
Arsul meminta pemerintah memberikan keleluasaan pada warga untuk memilih. Mereka bisa menentukan ingin karantina terpusat atau mandiri.
"Tapi enggak boleh selama karantina itu jalan-jalan, jadi harusnya yang ditekankan selama karantina (tidak) melakukan kegitan di luar tempat karantiannya," jelasnya.
Kendati demikian, Politikus PPP itu menilai pemerintah harus mencari jalan keluar mengatasi sulitnya mencari lokasi karantina yang memadai. Sebab, banyak hotel yang dijadikan lokasi karantina mematok harga terlampau mahal.
"Meski pemerintah bisa bilang 'kan disediakan Wisma Atlet gratis' tapi bayangkan kalau orang sehat tapi di rumah sakit apa enggak tambah sakit?" ucapnya.
Maka itu, ia beranggapan tak masalah jika pejabat maupun warga biasa menjalani karantina mandiri dengan lokasi yang ditentukan sendiri.
Jakarta: Anggota Komisi III DPR Arsul Sani menilai kebijakan
karantina mandiri seharusnya dapat diberlakukan bagi masyarakat biasa. Hal itu untuk menghilangkan kesan diskriminasi.
"Saya kira kita tidak persoalkan karantina mandirinya, hanya idealnya kalau warga mau karantina mandiri itu juga dibuka kemungkinannya," ujar Arsul di kompleks
DPR, Senayan, Jakarta, Selasa, 14 Desember 2021.
Arsul meminta pemerintah memberikan keleluasaan pada warga untuk memilih. Mereka bisa menentukan ingin karantina terpusat atau mandiri.
"Tapi enggak boleh selama karantina itu jalan-jalan, jadi harusnya yang ditekankan selama karantina (tidak) melakukan kegitan di luar tempat karantiannya," jelasnya.
Kendati demikian, Politikus PPP itu menilai pemerintah harus mencari jalan keluar mengatasi sulitnya mencari lokasi karantina yang memadai. Sebab, banyak hotel yang dijadikan lokasi karantina mematok harga terlampau mahal.
"Meski pemerintah bisa bilang 'kan disediakan
Wisma Atlet gratis' tapi bayangkan kalau orang sehat tapi di rumah sakit apa enggak tambah sakit?" ucapnya.
Maka itu, ia beranggapan tak masalah jika pejabat maupun warga biasa menjalani karantina mandiri dengan lokasi yang ditentukan sendiri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)