Pertamina. Foto : Setkab.
Pertamina. Foto : Setkab.

Pemotongan Gaji Pertamina Disebut Baru Wacana

Juven Martua Sitompul • 23 Desember 2021 17:25
Jakarta: Wacana pemotongan gaji karyawan serta masalah hubungan industrial dalam rencana mogok nasional Pertamina dianggap sebagai alasan absurd dan prematur. Narasi itu dianggap hanya pengalihan isu.
 
"Saya meyakini bahwa tujuan utama dari elite serikat pekerja itu adalah menjatuhkan direktur utama dan menyandera Pertamina dihadapan publik," kata anggota Komisi VI Deddy Yevri Sitorus dalam keterangan tertulis, Kamis, 23 Desember 2021.
 
Sebagai mitra kerja di DPR, Deddy mengaku telah meminta keterangan tentang isu tersebut kepada jajaran terkait di Pertamina. Dia mengatakan masalah pemotongan gaji itu baru wacana dan merupakan hasil survei internal terhadap karyawan Pertamina.

Mayoritas karyawan disebut setuju untuk bergantian melakukan aktivitas dari rumah (WFH) dan bekerja dari kantor (WFO). Sebagian besar karyawan yang melakukan fungsi-fungsi administratif justru merasa metode WFH dapat meningkatkan kualitas hidup dan kinerja mereka.
 
Sedangkan, karyawan dengan fungsi manajerial, operasional, dan pelayanan publik tetap berlaku kebijakan bekerja di kantor. Diskusi yang berkembang di internal Pertamina adalah diperlukan mekanisme keadilan antara mereka yang boleh bekerja dari rumah dan karyawan yang harus tetap bekerja dari kantor yang berisiko.
 
"Itu pun opsi pemotongan gajinya sangat tidak signifikan, berkisar 1,5-3 persen. Ini dimaksudkan sebagai cara menghadirkan keadilan bagi seluruh karyawan," kata dia.
 
Baca: Legislator Tanggapi Ancaman Mogok Karyawan Pertamina
 
Deddy mengatakan wacana pemotongan gaji tersebut tidaklah pantas menjadi persoalan. Gaji karyawan Pertamina itu sangat tinggi, bahkan bisa mandapatkan 20 kali take home pay atau setara dengan 39 kali gaji pokok.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(JMS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan