Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin----MI/Susanto
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin----MI/Susanto

Menag: Gafatar Bukan Islam

Mufti Sholih • 13 Januari 2016 13:32
medcom.id, Jakarta: Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) dinilai bukan bagian dari ajaran Islam. Gafatar pun bukan organisasi legal yang punya izin dari Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kementerian Dalam Negeri.
 
Menurut Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Gafatar tidak mengidentifikasi dirinya sebagai ajaran Islam. Sebaliknya, Gafatar ingin menyatukan ajaran agama Ibrahimiyah, seperti Islam, Kristen, dan Yahudi.
 
"Dari kajian yang dilakukan MUI, paham yang dikembangkan tidak sebagaimana paham yang secara mainstream pokok-pokok ajaran Islam. Mereka juga tidak menyatakan diri sebagai Islam," kata Lukman usai menghadiri pelantikan duta besar di Istana Negara, Kompleks Istana Kepresidenan, Jalan Veteran Raya, Jakarta Pusat, Rabu (13/1/2015).

Menurut Lukman, penegak hukum masih menyelidiki gerakan ini. Sebab, Gafatar tak terdaftar di Kemendagri. Lukman pun menilai, ada potensi Gafatar menuju gerakan ekstrem. Tapi sejauh ini, kata dia, hal tersebut masih didalami penegak hukum.
 
Lukman menerangkan, Kemenag bersama instansi terkait terus melakukan penelurusan dan pelacakan Gafatar. Sejauh ini, pemerintah tengah mendalami apa motif dan latar belakang terbentuknya Gafatar.
 
Karena itu, Lukman mengimbau masyarakat berhati-hati terhadap gerakan tersebut. "Dari sisi keormasan, mereka ilegal dan dari sisi keagamaan dia bukan Islam, Kristen, Yahudi dan agama lainnya. Tentu ini bukan organisasi yang layak untuk diikuti masyarakat," sebut Lukman.
 
Gafatar kini jadi buah bibir. Musababnya, organisasi ini diduga menjadi penyebab hilangnya dr. Rica Tri Handayani. Rica diketahui aktif menjadi anggota ormas tersebut.
 
Gafatar mengajak pengikutnya buat berbagi kasih sayang. Berdasarkan analisa dan informasi Polri, Gafatar merekrut warga dan anak-anak muda dari berbagai profesi. Ajaran mereka diperkenalkan semenarik mungkin buat kelompok muda.
 
Gafatar menarik calon pengikutnya dengan cara sosial. Dalam ajarannya, Gafatar tak mewajibkan Umat Islam untuk salat dan puasa Ramadan tidak wajib. Organisasi ini juga menganggap Nabi Muhammad bukan Nabi terakhir dalam ajaran Islam.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TII)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan