Jakarta: Salah satu Pendiri Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Yusuf Supendi mengungkap alasan utamanya bergabung dengan PDIP untuk maju di Pemilihan Umum Anggota Legislatif (Pileg) 2019.
Dia mengaku baru memutuskan untuk bergabung dengan PDIP hanya beberapa hari sebelum pendaftaran bakal calon anggota legislatif ditutup.
"Ini bukan urusan ajak mengajak, nasib, dan jodoh saja. Keputusan bergabung pun last minute dan kebetulan saya bersahabat dengan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto," ujarnya, dalam Metro Pagi Primetime, Kamis, 19 Juli 2018.
Yusuf mengatakan keputusannya bergabung dengan PDIP terjadi pada 9 Juli lalu. Ia bahkan melakukan kajian, meminta bantuan peneliti, bahkan konsultasi dengan pengacara sampai meminta restu ibunda sebelum menjatuhkan pilihan ke PDIP.
Berdasarkan penelusuran yang dilakukan, Yusuf mendapatkan informasi bahwa 70 persen pendukung PDIP adalah muslim dan mayoritas di antaranya berlatar belakang santri.
"Saya kebetulan cukup lama menjadi santri sehingga berpikir betapa pentingnya memperkuat barisan santri di PDIP. Alasan itu juga yang menjadi dasar ibu saya merestui," kata dia.
Yusuf mengatakan tak ada larangan untuk bergabung dengan partai mana pun. Dipilihanya PDIP sebagai wadah, menurut dia, hanya sebagai 'kendaraan' untuk memberikan gagasan. 
Dia menambahkan bergabung dengan PDIP hanyalah sarana untuk memanfaatkan potensi yang dimiliki dengan tujuan membela agama dan negara.
"Saya sebagai muslim dan 70 persen pendukung PDIP juga muslim apa salahnya bergabung. Saya berkeyakinan bahwa ini tidak ada yang melarang," jelas dia.
  
  
  
    Jakarta: Salah satu Pendiri Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Yusuf Supendi mengungkap alasan utamanya bergabung dengan PDIP untuk maju di Pemilihan Umum Anggota Legislatif (Pileg) 2019. 
Dia mengaku baru memutuskan untuk bergabung dengan PDIP hanya beberapa hari sebelum pendaftaran bakal calon anggota legislatif ditutup. 
"Ini bukan urusan ajak mengajak, nasib, dan jodoh saja. Keputusan bergabung pun last minute dan kebetulan saya bersahabat dengan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto," ujarnya, dalam 
Metro Pagi Primetime, Kamis, 19 Juli 2018.
Yusuf mengatakan keputusannya bergabung dengan PDIP terjadi pada 9 Juli lalu. Ia bahkan melakukan kajian, meminta bantuan peneliti, bahkan konsultasi dengan pengacara sampai meminta restu ibunda sebelum menjatuhkan pilihan ke PDIP. 
Berdasarkan penelusuran yang dilakukan, Yusuf mendapatkan informasi bahwa 70 persen pendukung PDIP adalah muslim dan mayoritas di antaranya berlatar belakang santri. 
"Saya kebetulan cukup lama menjadi santri sehingga berpikir betapa pentingnya memperkuat barisan santri di PDIP. Alasan itu juga yang menjadi dasar ibu saya merestui," kata dia. 
Yusuf mengatakan tak ada larangan untuk bergabung dengan partai mana pun. Dipilihanya PDIP sebagai wadah, menurut dia, hanya sebagai 'kendaraan' untuk memberikan gagasan.  
Dia menambahkan bergabung dengan PDIP hanyalah sarana untuk memanfaatkan potensi yang dimiliki dengan tujuan membela agama dan negara. 
"Saya sebagai muslim dan 70 persen pendukung PDIP juga muslim apa salahnya bergabung. Saya berkeyakinan bahwa ini tidak ada yang melarang," jelas dia. 
 Cek Berita dan Artikel yang lain di 
            
                
                
                    Google News
                
            Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(MEL)