Jakarta: Pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin menyiapkan amunisi menangkal serangan isu ekonomi. Isu ini diyakini bakal jadi senjata pesaing petahana.
Ketua Umum PPP Romahurmuziy alias Rommy mengungkapkan pemerintah terus membeberkan capaian-capaian di bidang ekonomi. Misalnya, terkait keberhasilan menurunkan angka kemiskinan hingga satu digit.
"Untuk pertama kalinya angka kemiskinan kita single digit di bawah 10 persen dan kemudian angka pengangguran juga terendah sepanjang sejarah itu sekitar 5 persen," kata Rommy di Kantor DPP PPP, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa, 25 September 2018.
Sementara soal isu melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar, kata dia, kondisi ini bukan hanya dialami Indonesia. Tapi juga negara berkembang lain.
(Baca juga: Isu Ekonomi jadi Sorotan Prabowo-Sandiaga)
Rommy mengatakan, sebagian pihak membaca kondisi nilai tukar rupiah terhadap dolar saat ini mirip kondisi 1998 yang membuat Indonesia kena krisis moneter. Namum, ia menegaskan situasi perekonomian 1998 dan saat ini sudah jauh berbeda.
"Karena bahwa pada saat itu (1998) perbandingan utang dengan PDB (Produk Domestik Bruto) jauh dibandingkan dengan hari ini di bawah 30 persen, yang waktu itu mencapai 100 persen," jelas dia.
Rommy juga memaparkan, cadangan devisa Indonesia pada 1998 masih sangat kecil. Beda dengan kondisi hari ini.
"Tidak perlu khawatir karena hari ini kami telah mengatasi defisit indonesia dan mengurangi defisit fiskal," ungkap Penasehat Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf itu.
(Baca juga: Jokowi Punya Banyak 'Peluru' di Isu Ekonomi)
Jakarta: Pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin menyiapkan amunisi menangkal serangan isu ekonomi. Isu ini diyakini bakal jadi senjata pesaing petahana.
Ketua Umum PPP Romahurmuziy alias Rommy mengungkapkan pemerintah terus membeberkan capaian-capaian di bidang ekonomi. Misalnya, terkait keberhasilan menurunkan angka kemiskinan hingga satu digit.
"Untuk pertama kalinya angka kemiskinan kita single digit di bawah 10 persen dan kemudian angka pengangguran juga terendah sepanjang sejarah itu sekitar 5 persen," kata Rommy di Kantor DPP PPP, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa, 25 September 2018.
Sementara soal isu melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar, kata dia, kondisi ini bukan hanya dialami Indonesia. Tapi juga negara berkembang lain.
(Baca juga:
Isu Ekonomi jadi Sorotan Prabowo-Sandiaga)
Rommy mengatakan, sebagian pihak membaca kondisi nilai tukar rupiah terhadap dolar saat ini mirip kondisi 1998 yang membuat Indonesia kena krisis moneter. Namum, ia menegaskan situasi perekonomian 1998 dan saat ini sudah jauh berbeda.
"Karena bahwa pada saat itu (1998) perbandingan utang dengan PDB (Produk Domestik Bruto) jauh dibandingkan dengan hari ini di bawah 30 persen, yang waktu itu mencapai 100 persen," jelas dia.
Rommy juga memaparkan, cadangan devisa Indonesia pada 1998 masih sangat kecil. Beda dengan kondisi hari ini.
"Tidak perlu khawatir karena hari ini kami telah mengatasi defisit indonesia dan mengurangi defisit fiskal," ungkap Penasehat Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf itu.
(Baca juga:
Jokowi Punya Banyak 'Peluru' di Isu Ekonomi)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)