medcom.id, Jakarta: Kendati sempat diwarnai interupsi dan kegaduhan, namun upacara pelantikan ketua DPR tetap dilaksanakan. Ade Komarudin akhirnya resmi menjabat sebagai ketua DPR, periode 2014-2019, melalui keputusan DPR nomor 01/DPR/III/2015-2016.
"Sebelum memangku jabatan ketua DPR, saudara wajib bersumpah menurut agama Islam. Patut saya ingatkan sumpah mengandung tanggung jawab bangsa dan Republik Indonesia. Tanggung jawab menyelamatkan Pancasila dan Undang-Undang 1945," kata Ketua Mahkamah Agung (MA) Muhammad Hatta Ali di Gedung DPR, Senin (11/1/2016).
Dia menambahkan, sumpah adalah janji kepada Tuhan Yang Maha Esa dan manusia. Harus ditepati dengan segala keikhlasan dan kejujuran.
Ade Komarudin lalu mengikuti apa yang diucapkan Hatta Ali:
Demi Allah saya bersumpah, bahwa saya akan memenuhi kewajiban saya sebagai Ketua DPR RI dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya. Bahwa saya akan memegang teguh Pancasila dan menegakkan UUD NRI 1945 serta peraturan perundang-undangan lainnya. Bahwa saya akan menegakkan kehidupan berdemokrasi dan akan berbakti kepada bangsa dan negara. Bahwa saya akan memperjuangkan aspirasi rakyat yang saya wakili untuk mewujudkan kepentingan nasional, bangsa dan NKRI.
Usai membaca sumpah, Ade menandatangani berita acara sumpah jabatan. Setelah itu, Ade menerima palu sidang dari Plt Ketua DPR Fadli Zon.
"Saya yakini seluruh agenda DPR tidak ada yang susah diselesaikan dengan kebersamaan semua pihak. Ke depan kita harus lebih produktif lagi," kata Ade dalam sambutan perdana sebagai Ketua DPR.
Setelah Setya Novanto mundur dari jabatan Ketua DPR, Golkar Aburizal Bakrie menunjuk Ade sebagai pengganti. Rintangan Ade menjadi Ketua DPR datang hanya dari Golkar kubu Agung Laksono. Agung yang sedang berkonflik dengan Golkar Aburizal menunjuk Agus Gumiwang Kartasasmita sebagai calon Ketua Dewan.
Namun, surat usulan dari kubu Agung tak dianggap Badan Musyawarah DPR. Sempat juga ada wacana memunculkan calon Ketua DPR dari luar Golkar, namun hal itu rasanya sulit terwujud. Sebab, rapat Bamus pagi tadi menyetujui Ade sebagai Ketua DPR.
Mantan Ketua Umum Golkar Jusuf Kalla menilai Ade Komarudin layak menjadi orang nomor satu di Parlemen. Kalla berharap, Ade mampu meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap partai politik, khususnya Golkar.
medcom.id, Jakarta: Kendati sempat diwarnai interupsi dan kegaduhan, namun upacara pelantikan ketua DPR tetap dilaksanakan. Ade Komarudin akhirnya resmi menjabat sebagai ketua DPR, periode 2014-2019, melalui keputusan DPR nomor 01/DPR/III/2015-2016.
"Sebelum memangku jabatan ketua DPR, saudara wajib bersumpah menurut agama Islam. Patut saya ingatkan sumpah mengandung tanggung jawab bangsa dan Republik Indonesia. Tanggung jawab menyelamatkan Pancasila dan Undang-Undang 1945," kata Ketua Mahkamah Agung (MA) Muhammad Hatta Ali di Gedung DPR, Senin (11/1/2016).
Dia menambahkan, sumpah adalah janji kepada Tuhan Yang Maha Esa dan manusia. Harus ditepati dengan segala keikhlasan dan kejujuran.
Ade Komarudin lalu mengikuti apa yang diucapkan Hatta Ali:
Demi Allah saya bersumpah, bahwa saya akan memenuhi kewajiban saya sebagai Ketua DPR RI dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya. Bahwa saya akan memegang teguh Pancasila dan menegakkan UUD NRI 1945 serta peraturan perundang-undangan lainnya. Bahwa saya akan menegakkan kehidupan berdemokrasi dan akan berbakti kepada bangsa dan negara. Bahwa saya akan memperjuangkan aspirasi rakyat yang saya wakili untuk mewujudkan kepentingan nasional, bangsa dan NKRI.
Usai membaca sumpah, Ade menandatangani berita acara sumpah jabatan. Setelah itu, Ade menerima palu sidang dari Plt Ketua DPR Fadli Zon.
"Saya yakini seluruh agenda DPR tidak ada yang susah diselesaikan dengan kebersamaan semua pihak. Ke depan kita harus lebih produktif lagi," kata Ade dalam sambutan perdana sebagai Ketua DPR.
Setelah Setya Novanto mundur dari jabatan Ketua DPR, Golkar Aburizal Bakrie menunjuk Ade sebagai pengganti. Rintangan Ade menjadi Ketua DPR datang hanya dari Golkar kubu Agung Laksono. Agung yang sedang berkonflik dengan Golkar Aburizal menunjuk Agus Gumiwang Kartasasmita sebagai calon Ketua Dewan.
Namun, surat usulan dari kubu Agung tak dianggap Badan Musyawarah DPR. Sempat juga ada wacana memunculkan calon Ketua DPR dari luar Golkar, namun hal itu rasanya sulit terwujud. Sebab, rapat Bamus pagi tadi menyetujui Ade sebagai Ketua DPR.
Mantan Ketua Umum Golkar Jusuf Kalla menilai Ade Komarudin layak menjadi orang nomor satu di Parlemen. Kalla berharap, Ade mampu meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap partai politik, khususnya Golkar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(YDH)