Politikus Partai Golkar Bambang Soesatyo--MI/Jhoni Kristian
Politikus Partai Golkar Bambang Soesatyo--MI/Jhoni Kristian

Golkar tidak Akan Tumbang Mesti Diserang dari 8 Penjuru Angin

K. Yudha Wirakusuma • 21 Desember 2014 10:05
medcom.id, Jakarta: Meski saat ini Partai Golkar tengah dilanda konflik internal, namun partai berlambang pohon beringin ini diyakini tidak akan karam. Hal tersebut lantaran Golkar memiliki segudang pengalaman, terutama saat awal reformasi.
 
"Percayalah, Beringin tidak akan tumbang mesti diserang dari delapan penjuru angin. Akarnya terlampau kuat. Dan sudah teruji. Apa yang terjadi hari-hari ini pada Golkar, belum ada apa-apanya saat awal reformasi," kata politikus Partai Golkar Bambang Soesatyo dalam pesan singkatnya kepada Metrotvnews.com, Minggu (21/12/2014).
 
Saat awal-awal reformasi, lanjutnya, banyak kantor Golkar dibakar, para kader diburu bahkan ditelanjangi, dihina dan dicaci maki. "Demo tak henti-henti di mana-mana menuntut pembubaran partai Golkar. "Lalu, apakah Golkar terpuruk? Tidak! Golkar malah berhasil memenangkan pemilu ketika itu," imbuhnya.

Jadi, sambungnya, kalau ada yg bilang Golkar bakal karam kalau tidak segera islah, menurut saya itu hanya upaya menakut-nakuti saja. Saya tidak tahu maksudnya apa. Mengingat pemilu masih lima tahun lagi. "Orang Betawi bilang, Belanda masih jauh," tukasnya.
 
Sebelumnya Lingkaran Survei Indonesia (LSI) mengatakan kisruh yang kini terjadi di tubuh Partai Golkar, jika tidak cepat diselesaikan, niscaya membawa kehancuran.
 
"Jika islah tak terjadi akan berakhir buruk bagi Partai Golkar," kata peneliti LSI Ardian Sopa di kantor LSI di Graha Dua Rajawali, Jalan Pemuda, Rawamangun, Jakarta Timur, Jumat 19 Desember lalu.
 
Dualisme kepemimpinan di Golkar harus cepat diakhiri. Golkar kubu Agung Laksono dan Aburizal Bakrie (Ical) harus cepat berbaikan. "Ketika terus berlanjut dan berkepanjangan, Ical dan Agung hanya akan memperebut kapal karam,"  terang Ardian.
 
Survei LSI terhadap Golkar dilakukan 16 - 17 Desember 2014. LSI memakai Quickpoll (smartphone LSI) dengan melibatkan 1.200 responden dari 33 provinsi di Indonesia. Metode yang digunakan yakni multistage random sampling dengan margin of error kurang lebih 2,9 persen.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(YDH)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan