Jakarta: Hasil survei Indikator Politik Indonesia menyatakan kepuasan publik pada kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) merosot. Hal itu dibandingkan dengan survei sebelumnya pada Desember 2021 sebesar 72 persen.
"Sebanyak 58,1 persen responden merasa cukup atau sangat puas dengan kerja Presiden Jokowi," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi dalam rilis survei secara daring, Minggu, 15 Mei 2022.
Burhanuddin memerinci delapan persen responden mengaku sangat puas pada kinerja Jokowi. Kemudian, 50,1 persen responden menjawab cukup puas.
Sementara itu, 29,1 persen responden mengatakan kurang puas dengan kinerja Kepala Negara. Kemudian, yang merespons tidak puas sama sekali sebesar 6,1 persen dan sisanya tidak tahu atau tidak menjawab.
Burhanuddin menyebut pandemi covid-19 menjadi alasan responden tidak puas terhadap Jokowi pada survei sebelumnya. Namun, faktor ketidakpuasan responden beralih setelah kondisi covid-19 mulai terkendali.
"Yang jadi sumber ketidakpuasan adalah harga (barang) pokok meningkat," kata dia.
Baca: Survei: 83,7% Publik Dukung Penuntasan Korupsi Minyak Goreng
Burhanuddin menyebut faktor berikutnya, yakni bantuan dari pemerintah yang tidak merata. Contohnya distribusi bantuan langsung tunai (BLT) minyak goreng.
"Penyebab lainnya soal lapangan kerja, pengangguran, hingga pemerintah dinilai gagal menangani mafia minyak goreng," ucap dia.
Survei dilakukan terhadap 1.228 responden yang dipilih melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak. Target populasi survei adalah warga negara Indonesia yang berusia di atas 17 tahun atau sudah menikah dan memiliki telepon.
Wawancara dengan responden dilakukan lewat telepon oleh pewawancara yang dilatih. Survei ini memiliki margin of error kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Jakarta: Hasil
survei Indikator Politik Indonesia menyatakan kepuasan publik pada kinerja Presiden
Joko Widodo (Jokowi) merosot. Hal itu dibandingkan dengan survei sebelumnya pada Desember 2021 sebesar 72 persen.
"Sebanyak 58,1 persen responden merasa cukup atau sangat puas dengan kerja Presiden Jokowi," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi dalam rilis survei secara daring, Minggu, 15 Mei 2022.
Burhanuddin memerinci delapan persen responden mengaku sangat puas pada kinerja Jokowi. Kemudian, 50,1 persen responden menjawab cukup puas.
Sementara itu, 29,1 persen responden mengatakan kurang puas dengan kinerja Kepala Negara. Kemudian, yang merespons tidak puas sama sekali sebesar 6,1 persen dan sisanya tidak tahu atau tidak menjawab.
Burhanuddin menyebut
pandemi covid-19 menjadi alasan responden tidak puas terhadap Jokowi pada survei sebelumnya. Namun, faktor ketidakpuasan responden beralih setelah kondisi covid-19 mulai terkendali.
"Yang jadi sumber ketidakpuasan adalah harga (barang) pokok meningkat," kata dia.
Baca:
Survei: 83,7% Publik Dukung Penuntasan Korupsi Minyak Goreng
Burhanuddin menyebut faktor berikutnya, yakni bantuan dari pemerintah yang tidak merata. Contohnya distribusi bantuan langsung tunai (BLT) minyak goreng.
"Penyebab lainnya soal lapangan kerja, pengangguran, hingga pemerintah dinilai gagal menangani mafia minyak goreng," ucap dia.
Survei dilakukan terhadap 1.228 responden yang dipilih melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak. Target populasi survei adalah warga negara Indonesia yang berusia di atas 17 tahun atau sudah menikah dan memiliki telepon.
Wawancara dengan responden dilakukan lewat telepon oleh pewawancara yang dilatih. Survei ini memiliki
margin of error kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JMS)