Jakarta: Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat di Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat 5 Maret 2021, mengingatkan memori saat era Anas Urbaningrum.
SBY dianggap menjadi dalang kusruhnya Demokrat di era Anas sebagai Ketua Umum. Kemenangan Anas pada Kongres Demokrat 2010 di Bandung menyakiti perasaan SBY.
Saat Anas menjadi tersangka korupsi proyek Hambalang 2013 lalu, SBY langsung membentuk presidium. Sekaligus menggelar Kongres III Demokrat di Bali, dengan SBY menjadi ketua, meneruskan kepemimpinan Anas hingga 2015.
"SBY selaku ketua dewan pembina PD dan juga Presiden RI mengambil kekuasaan Anas Urbaningrum dengan cara membentuk Presidium dimana ketuanya SBY, wakil ketua Anas Urbaningrum yang tidak memiliki fungsi lagi menjalankan roda partai Demokrat sebagai Ketum. Inilah kudeta yang pernah terjadi di PD," kata mantan kader Demokrat Jhoni Allen Marbun, lewat video keterangannya, Senin 1 Maret 2021 lalu.
Marbun yang dipecat sebagai kader Demokrat karena dituduh terlibat isu kudeta mengatakan SBY sempat menemuinya. SBY memerintahkannya membujuk Marzuki Alie agar tidak maju mencalonkan diri menjadi Ketum Demokrat.
Menurut Marbun, Marzuki Alie saat itu memiliki peluang besar menjadi Ketum Demokrat meneruskan Anas Urbaningrum. Hal itu dibuktikan dari perolehan suara Marzuki Alie pada Kongres II Demokrat 2010.
"Padahal (Marzuki Alie) pada Kongres II 2020 memperoleh suara kedua terbesar setelah Anas Urbaningrum," lanjut Jhoni
Luka lama kudeta SBY terhadap Anas pun diungkapkan kader Demokrat lainnya, Sri Mulyono. Menurutnya, saat itu Anas dikepung dari semua lini, karena SBY memegang pengaruh kuat.
Maklum, kala itu SBY sedang menjabat sebagai Presiden RI ke-6. Sehingga dengan mudah merencanakan berbagai strategi untuk menggulingkan Anas.
"Semua elemen dalam kendali SBY sebagai penguasa. Meskipun demikian, Anas tidak mudah dikalahkan dan semua menyaksikan bagaimana SBY kewalahan," kata Sri Mulyono, Jumat 5 Maret 2021.
"Kemudian 8 Februari 2013, SBY mengambil alih Ketua Umum PD dari Anas. Ya, Anas diamputasi. Inilah kudeta Ketua Umum PD yang nyata, ini fakta," lanjutnya.
Jakarta:
Kongres Luar Biasa (KLB)
Partai Demokrat di Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat 5 Maret 2021, mengingatkan memori saat era Anas Urbaningrum.
SBY dianggap menjadi dalang kusruhnya Demokrat di era Anas sebagai Ketua Umum. Kemenangan Anas pada Kongres Demokrat 2010 di Bandung menyakiti perasaan SBY.
Saat Anas menjadi tersangka korupsi proyek Hambalang 2013 lalu, SBY langsung membentuk presidium. Sekaligus menggelar Kongres III Demokrat di Bali, dengan SBY menjadi ketua, meneruskan kepemimpinan Anas hingga 2015.
"SBY selaku ketua dewan pembina PD dan juga Presiden RI mengambil kekuasaan Anas Urbaningrum dengan cara membentuk Presidium dimana ketuanya SBY, wakil ketua Anas Urbaningrum yang tidak memiliki fungsi lagi menjalankan roda partai Demokrat sebagai Ketum. Inilah kudeta yang pernah terjadi di PD," kata mantan kader Demokrat Jhoni Allen Marbun, lewat video keterangannya, Senin 1 Maret 2021 lalu.
Marbun yang dipecat sebagai kader Demokrat karena dituduh terlibat isu kudeta mengatakan SBY sempat menemuinya. SBY memerintahkannya membujuk Marzuki Alie agar tidak maju mencalonkan diri menjadi Ketum Demokrat.
Menurut Marbun, Marzuki Alie saat itu memiliki peluang besar menjadi Ketum Demokrat meneruskan Anas Urbaningrum. Hal itu dibuktikan dari perolehan suara Marzuki Alie pada Kongres II Demokrat 2010.
"Padahal (Marzuki Alie) pada Kongres II 2020 memperoleh suara kedua terbesar setelah Anas Urbaningrum," lanjut Jhoni
Luka lama kudeta SBY terhadap Anas pun diungkapkan kader Demokrat lainnya, Sri Mulyono. Menurutnya, saat itu Anas dikepung dari semua lini, karena SBY memegang pengaruh kuat.
Maklum, kala itu SBY sedang menjabat sebagai Presiden RI ke-6. Sehingga dengan mudah merencanakan berbagai strategi untuk menggulingkan Anas.
"Semua elemen dalam kendali SBY sebagai penguasa. Meskipun demikian, Anas tidak mudah dikalahkan dan semua menyaksikan bagaimana SBY kewalahan," kata Sri Mulyono, Jumat 5 Maret 2021.
"Kemudian 8 Februari 2013, SBY mengambil alih Ketua Umum PD dari Anas. Ya, Anas diamputasi. Inilah kudeta Ketua Umum PD yang nyata, ini fakta," lanjutnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)