Jakarta: Pernyataan anggota DPD Arya Wedakarna (AWK) soal seks bebas dinilai menjadi pelajaran bagi senator lain. Senator tak boleh asal dalam bicara di depan publik.
"Anggota DPD tak bisa juga asal ngomong," kata peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen (Formappi) Lucius Karus kepada Medcom.id, Kamis, 5 November 2020.
Senator juga harus menguasai materi yang akan disosialisasikan sebelum menyampaikan ke publik. Ini perlu dilakukan untuk menghindari kesalahan yang berakibat respons buruk dari publik.
"Akhirnya bisa salah ngomong dan merusak kedamaian warga," ungkap dia.
Dia mengusulkan warga yang keberatan dengan pernyataan Arya untuk mengadukannya ke instansi terkait. Yakni, Badan Kehormatan (BK) DPD.
Dia juga meminta DPD menindaklanjuti laporan tersebut. Sehingga, senator tidak lagi sembarangan dalam menyampaikan pernyataan ke ruang publik.
"Anggota DPD bisa jera untuk melontarkan pernyataan yang menyinggung perasaan masyarakat," ujar dia.
Baca: DPD Didorong Perkuat Tugas-tugas Konstitusional
Arya memberikan beberapa pernyataan yang kontroversial di Bali. Pertama, Arya mengatakan seks bebas boleh dilakukan asalkan menggunakan kondom. Pernyataan itu disampaikan saat sosialisasi di sebuah sekolah di Tabanan, Bali.
Kedua, Arya dinilai melakukan penistaan agama di Pura Ped, Nusa Penida. Simbol agama Hindu dilecehkan dan menimbulkan protes panjang di kalangan masyarakat Nusa Penida.
Ketiga, Arya secara terang benderang mendukung aliran Hare Krishna (HK). Padahal, aliran ini dilarang di Bali.
Jakarta: Pernyataan anggota
DPD Arya Wedakarna (AWK) soal seks bebas dinilai menjadi pelajaran bagi senator lain. Senator tak boleh asal dalam bicara di depan publik.
"Anggota DPD tak bisa juga asal ngomong," kata peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen (Formappi) Lucius Karus kepada
Medcom.id, Kamis, 5 November 2020.
Senator juga harus menguasai materi yang akan disosialisasikan sebelum menyampaikan ke publik. Ini perlu dilakukan untuk menghindari kesalahan yang berakibat respons buruk dari publik.
"Akhirnya bisa salah ngomong dan merusak kedamaian warga," ungkap dia.
Dia mengusulkan warga yang keberatan dengan pernyataan Arya untuk mengadukannya ke instansi terkait. Yakni, Badan Kehormatan (BK) DPD.
Dia juga meminta DPD menindaklanjuti laporan tersebut. Sehingga, senator tidak lagi sembarangan dalam menyampaikan pernyataan ke ruang publik.
"Anggota DPD bisa jera untuk melontarkan pernyataan yang menyinggung perasaan masyarakat," ujar dia.
Baca: DPD Didorong Perkuat Tugas-tugas Konstitusional
Arya memberikan beberapa pernyataan yang kontroversial di Bali. Pertama, Arya mengatakan seks bebas boleh dilakukan asalkan menggunakan kondom. Pernyataan itu disampaikan saat sosialisasi di sebuah sekolah di Tabanan, Bali.
Kedua, Arya dinilai melakukan penistaan agama di Pura Ped, Nusa Penida. Simbol agama Hindu dilecehkan dan menimbulkan protes panjang di kalangan masyarakat Nusa Penida.
Ketiga, Arya secara terang benderang mendukung aliran Hare Krishna (HK). Padahal, aliran ini dilarang di Bali.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(AZF)