Jakarta: Kubu Moeldoko menyebut tidak ada campur tangan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam pembuatan logo Partai Demokrat. Konsep logo dirancang salah seorang pendiri Partai Demokrat, Ifan Pioh.
"Saya berharap berhentilah berbohong mengakui bahwa ini punya dia, itu punya dia, buset deh, kayak anak kecil saja," kata penggagas kongres luar biasa (KLB) Partai Demokrat Hencky Luntungan dalam program Crosscheck #FromHome by Medcom.id bertajuk 'SBY Patenkan Demokrat Jadi Milik Pribadi?', Minggu, 11 April 2021.
Hencky mengeklaim ikut berkontribusi dalam memberikan warna pada logo Partai Demokrat. Namun, dia tidak menjelaskan warna yang dimaksud.
Menurut dia, SBY juga mengganti makna dari gambar bintang mercy pada logo partai. Awalnya, makna logo tersebut, yakni ketuhanan Yang Maha Esa, sosio-demokrasi, dan sosio-nasionalis.
"Di situ dia ubah jadi nasionalis, religius, humanis, sama juga kan. Enggak usah lah putar-putar kata. Nah ini yang enggak bagus," ucap Hencky.
Hencky mengatakan SBY awalnya masuk Partai Persatuan Demokrat milik Andi Mallarangeng. Namun, partai tersebut tidak lolos verifikasi pada 2003 sehingga SBY bergeser ke Demokrat.
"Tidak usah berbohong, saya pelaku, saya masih hidup. Saya formatur tunggal pada saat partai ini didirikan," ucap Hencky.
Baca: Patenkan Nama Demokrat, Kubu Moeldoko Sebut SBY Zalim
SBY mendaftarkan nama dan logo partai sebagai hak kekayaan intelektual (haki) atas nama pribadi. Langkah itu didaftarkan ke Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) melalui PT Royal Pesona.
Penelusuran Medcom.id, PT Royal Pesona mendaftarkan nama dan lambang Demokrat sebagai haki pribadi SBY pada 19 Maret 2021. Pendaftaran dilakukan pada pukul 20.31 WIB.
Jakarta: Kubu
Moeldoko menyebut tidak ada campur tangan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam pembuatan logo
Partai Demokrat. Konsep logo dirancang salah seorang pendiri Partai Demokrat, Ifan Pioh.
"Saya berharap berhentilah berbohong mengakui bahwa ini punya dia, itu punya dia, buset deh, kayak anak kecil saja," kata penggagas kongres luar biasa (KLB) Partai Demokrat Hencky Luntungan dalam program
Crosscheck #FromHome by Medcom.id bertajuk 'SBY Patenkan Demokrat Jadi Milik Pribadi?', Minggu, 11 April 2021.
Hencky mengeklaim ikut berkontribusi dalam memberikan warna pada logo Partai Demokrat. Namun, dia tidak menjelaskan warna yang dimaksud.
Menurut dia, SBY juga mengganti makna dari gambar bintang mercy pada logo partai. Awalnya, makna logo tersebut, yakni ketuhanan Yang Maha Esa, sosio-demokrasi, dan sosio-nasionalis.
"Di situ dia ubah jadi nasionalis, religius, humanis, sama juga kan. Enggak usah lah putar-putar kata. Nah ini yang enggak bagus," ucap Hencky.
Hencky mengatakan SBY awalnya masuk Partai Persatuan Demokrat milik Andi Mallarangeng. Namun, partai tersebut tidak lolos verifikasi pada 2003 sehingga SBY bergeser ke Demokrat.
"Tidak usah berbohong, saya pelaku, saya masih hidup. Saya formatur tunggal pada saat partai ini didirikan," ucap Hencky.
Baca: Patenkan Nama Demokrat, Kubu Moeldoko Sebut SBY Zalim
SBY mendaftarkan nama dan logo partai sebagai hak kekayaan intelektual (haki) atas nama pribadi. Langkah itu didaftarkan ke Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) melalui PT Royal Pesona.
Penelusuran Medcom.id, PT Royal Pesona mendaftarkan nama dan lambang Demokrat sebagai haki pribadi SBY pada 19 Maret 2021. Pendaftaran dilakukan pada pukul 20.31 WIB.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)