Presiden Joko Widodo,--Foto: MI/Panca Syurkani
Presiden Joko Widodo,--Foto: MI/Panca Syurkani

Pemerintah Perlu Mendorong Daya Beli Masyarakat agar Meningkat

Damar Iradat • 19 Oktober 2015 17:17
medcom.id, Jakarta: Daya beli masyarakat yang melorot diyakini menjadi satu di antara banyak faktor pelemahan perekonomian nasional. Pemerintah perlu mendorong, bagaimana pun caranya, agar daya beli masyarakat kembali bergeliat.
 
Ketua Forum Pemred Suryopratomo mengungkapkan, selama satu tahun pemeritahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla, mendorong daya beli masyarakat belum menjadi fokus pemerintah. Nah, menurut pria yang akrab disapa Tommy, momentum satu tahun ini pemerintah memberi stimulus lebih efektif.
 
"Melemahnya daya beli masyarakat belum disentuh pemerintah. Pemerintah perlu beri stimulus fiskal dan stimulus moneter lebih efektif mendorong daya beli masyarakat," kata Tommy di kantor Forum Pemred, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (19/10/2015).

Menurut Direktur Pemberitaan Metro TV itu, 60 persen ekonomi Indonesia didorong daya beli masyarakat. Sebab itu, pemerintah perlu meningkatkan daya beli masyarakat.
 
Selain memberikan stimulus yang lebih efektif, pemerintah juga diharapkan mampu mengendalikan laju inflasi serta mendorong perluasan lapangan kerja. Jika masyarakat banyak bekerja, daya beli spontan juga akan ikut terkerek naik.
 
Apalagi dalam butir keenam program Nawa Cita Presiden Jokowi disebutkan dalam lima tahun masa pemerintahannya dapat menciptakan 10 juta lapangan kerja atau rata-rata 2 juta per tahun.
 
"Sayangnya, dalam satu tahun pertama, peluang untuk menambah lapangan kerja baru kemungkinan sulit tercapai. Mampu mencegah pengangguran baru saja sudah hebat," kata Tommy.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MBM)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan