Ilustrasi: Medcom.id
Ilustrasi: Medcom.id

Perludem: Perubahan Surat Suara Jangan Bikin Bingung Pemilih

Media Indonesia.com • 06 Agustus 2021 07:51
Jakarta: Anggota Dewan Pembina Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Titi Anggraini menyarankan penyederhanaan surat suara oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) tidak terlalu fundamental. Bila tidak, hal itu bisa membuat kebingungan baru.
 
"Sebaiknya penyederhanaan surat suara tidak mengubah tata cara pemberian suara," kata Titi di Jakarta, Kamis, 5 Agustus 2021.
 
Menurut dia, perubahan yang terlalu fundamental akan menyulitkan pemilih. Alhasil, kebijakan itu memerlukan simulasi dan sosialisasi yang masif. 

Perubahan fundamental tersebut merujuk pada desain surat suara yang mengubah tata cara pemberian suara. Sebelumnya, pemberian suara dengan cara mencoblos, kini terdapat desain pemilih akan menulis nomor urut calon atau menandai kolom calon untuk memberi suara.
 
Baca: Golkar Santai Elektabilitas di Survei Turun
 
Titi menyebut perubahan tata cara ini akan berbenturan dengan Undang-Undang (UU) Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum. UU tersebut telah mengatur tata cara pemberian suara, yaitu dengan dicoblos. 
 
"Selama tidak ada perubahan UU atau pun perppu, maka ketentuan yang ada di dalam UU Nomor 7 Tahun 2017 harus dipedomani oleh semua pihak, termasuk KPU,” ucap Titi.
 
Dia menyarankan penyederhanaan surat mempertimbangkan beberapa aspek. Hal ini meilputi keselarasan dengan tujuan pemilu serentak, keadilan dan kesetaraan, kemudahan dan pemahaman pemilih dalam memberikan suara, serta kemudahan petugas dalam menghitung suara. 
 
"Penyederhanaan surat suara dalam lingkup sistem pemilu proporsional terbuka tetap memerlukan banyak pendidikan pemilih," tutur mantan Direktur Eksekutif Perludem itu. 
 
Pelatihan untuk petugas tempat pemungutan suara (TPS) juga diperlukan agar dapat berfungsi dengan baik. Titi mengingatkan desain ulang surat suara tidak boleh dilakukan tergesa-gesa atau terlalu dekat dengan agenda pemilihan umum. 
 
"Perlu waktu yang cukup untuk kepentingan pendidikan pemilih dan pelatihan para petugas". 
 
Titi mengatakan Pemilu 2024 akan sangat kompleks dan rumit. Persiapan yang baik dan matang amat diperlukan. Bukan hanya teknis pemilu, ucap Titi, pemilih juga harus dipastikan memiliki pengetahuan dan pemahaman yang baik agar suaranya benar-benar bermakna. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(OGI)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan