medcom.id, Jakarta: Rencana Menteri BUMN Rini Soemarno untuk menjual gedung kantor BUMN menuai banyak kritik. Walau disebut untuk melakukan efesiensi, ini dinilai pengamat sebagai solusi terkonyol di tahun 2014
"Ini solusi yang paling konyol yang dimunculkan akhir tahun ini," kata Koordinator Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formapi) Sebastian Salang di Kedai Kopi Deli, Jalan Sunda, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (22/12/2014).
Walau Rini beralasan ini dilakukan untuk efesiensi dan efektifitas, Sebastian justru menilai pernyataan Rini membawa efek negatif yang sangat besar.
Publik justru akan mengingat beragam kritikan kepada kebijakan yang dilakukan oleh pemerintahan era Presiden Megawati Soekarnoputri. Saat itu, Mega sering dikritik karena beragam kebijakannya untuk menjual aset yang dinilai kurang bermanfaat.
"Ini justru akan menjadi contoh buruk juga terhadap menteri lain. Kalau mau efesiensi, nanti mereka justru menjual aset-aset. Habislah aset negara kalau seperti itu," ujar Sebastian.
Namun, permasalahan terbesar justru berasal dari potensi 'serangan' yang akan dilakukan oleh legislatif. DPR yang saat ini mayoritas dikuasai Koalisi Merah Putih akan menjadikan rencana Rini sebagai 'amunisi' untuk menginterpelasi Jokowi-JK. Bahkan mungkin saja menggunakan hak angket dewan.
"Cara pikir Bu Rini pragmatis. Bukan hanya itu, ini sangat berbahaya. Presiden harus meluruskan," ungkap Sebastian.
medcom.id, Jakarta: Rencana Menteri BUMN Rini Soemarno untuk menjual gedung kantor BUMN menuai banyak kritik. Walau disebut untuk melakukan efesiensi, ini dinilai pengamat sebagai solusi terkonyol di tahun 2014
"Ini solusi yang paling konyol yang dimunculkan akhir tahun ini," kata Koordinator Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formapi) Sebastian Salang di Kedai Kopi Deli, Jalan Sunda, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (22/12/2014).
Walau Rini beralasan ini dilakukan untuk efesiensi dan efektifitas, Sebastian justru menilai pernyataan Rini membawa efek negatif yang sangat besar.
Publik justru akan mengingat beragam kritikan kepada kebijakan yang dilakukan oleh pemerintahan era Presiden Megawati Soekarnoputri. Saat itu, Mega sering dikritik karena beragam kebijakannya untuk menjual aset yang dinilai kurang bermanfaat.
"Ini justru akan menjadi contoh buruk juga terhadap menteri lain. Kalau mau efesiensi, nanti mereka justru menjual aset-aset. Habislah aset negara kalau seperti itu," ujar Sebastian.
Namun, permasalahan terbesar justru berasal dari potensi 'serangan' yang akan dilakukan oleh legislatif. DPR yang saat ini mayoritas dikuasai Koalisi Merah Putih akan menjadikan rencana Rini sebagai 'amunisi' untuk menginterpelasi Jokowi-JK. Bahkan mungkin saja menggunakan hak angket dewan.
"Cara pikir Bu Rini pragmatis. Bukan hanya itu, ini sangat berbahaya. Presiden harus meluruskan," ungkap Sebastian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OJE)