medcom.id, Jakarta: Rakyat memegang kedaulatan tertinggi di negara yang menjalankan sistem demokrasi. Di Indonesia, sistem demokrasi harus sejalan dengan Pancasila.
Hal itu disampaikan Ketua MPR Zulkifli Hasan saat pidato kebangsaan di pelantikan pengurus Persatuan Tarbiyah Islamiyah (Tarbiyah Perti) Wilayah NTB di Ahmad Rusni Foundation, Lombok, Jumat 11 Agustus 2017.
Zulkifli mengatakan, intisari dari demokrasi Pancasila adalah kebijakan pemerintah berpihak pada rakyat agar sejahtera. "Karena itu kedaulatan dan kekuasaan jangan ditukar dengan harga murah," kata Zulkifli melalui keterangan tertulis.
Dia menjelaskan, saat ini nilai-nilai termasuk demokrasi mulai memudar. Penyebabnya adalah segala sesuatu diukur dengan uang. "Karena itu sering terjadi politik uang dalam pemilihan kepala daerah," ujar Zulkifli.
Mengutip Bung Hatta, Zulkifli juga menekankan pentingnya rakyat menyadari kedaulatan dan kekuasaan yang dimiliki.
"Kalau rakyat sadar maka akan memilih pemimpin dengan selektif dan tidak akan transaksional. Pemimpin yang terpilih pun yang terbaik, bukan karena pencitraan," katanya.
Terakhir, Zulkifli mengajak masyarakat teliti sebelum memilih kepala daerah. "Apakah kepala daerah yang dipilih akan korupsi atau tidak, amanah atau tidak, dan memberi kebaikan atau tidak," pungkasnya.
Hadir mendampingi Zulkifli Hasan, Wakil Gubernur NTB Muhammad Amin, Ketua Umum Perti Basri Bramanda, anggota DPR M. Syafruddin dan Ketua DPD Perti NTB Ahmad Rusni.
medcom.id, Jakarta: Rakyat memegang kedaulatan tertinggi di negara yang menjalankan sistem demokrasi. Di Indonesia, sistem demokrasi harus sejalan dengan Pancasila.
Hal itu disampaikan Ketua MPR Zulkifli Hasan saat pidato kebangsaan di pelantikan pengurus Persatuan Tarbiyah Islamiyah (Tarbiyah Perti) Wilayah NTB di Ahmad Rusni Foundation, Lombok, Jumat 11 Agustus 2017.
Zulkifli mengatakan, intisari dari demokrasi Pancasila adalah kebijakan pemerintah berpihak pada rakyat agar sejahtera. "Karena itu kedaulatan dan kekuasaan jangan ditukar dengan harga murah," kata Zulkifli melalui keterangan tertulis.
Dia menjelaskan, saat ini nilai-nilai termasuk demokrasi mulai memudar. Penyebabnya adalah segala sesuatu diukur dengan uang. "Karena itu sering terjadi politik uang dalam pemilihan kepala daerah," ujar Zulkifli.
Mengutip Bung Hatta, Zulkifli juga menekankan pentingnya rakyat menyadari kedaulatan dan kekuasaan yang dimiliki.
"Kalau rakyat sadar maka akan memilih pemimpin dengan selektif dan tidak akan transaksional. Pemimpin yang terpilih pun yang terbaik, bukan karena pencitraan," katanya.
Terakhir, Zulkifli mengajak masyarakat teliti sebelum memilih kepala daerah. "Apakah kepala daerah yang dipilih akan korupsi atau tidak, amanah atau tidak, dan memberi kebaikan atau tidak," pungkasnya.
Hadir mendampingi Zulkifli Hasan, Wakil Gubernur NTB Muhammad Amin, Ketua Umum Perti Basri Bramanda, anggota DPR M. Syafruddin dan Ketua DPD Perti NTB Ahmad Rusni.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(TRK)