Wacana Duet Prabowo-Ganjar Dinilai Pukulan Telak bagi Cak Imin
Fachri Audhia Hafiez • 18 Maret 2023 08:19
Jakarta: Ketua Umum (Ketum) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin dinilai mendapat pukulan telak soal isu duet Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Cak Imin sempat bereaksi koalisi PKB dan Gerindra bisa bubar bila Prabowo menggandeng Ganjar pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Isu duet itu diperkuat dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak Prabowo dan Ganjar berswafoto. Momen ini terjadi saat Jokowi meninjau panen raya padi di Desa Lajer, Kecamatan Ambal, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, pada Kamis, 9 Maret 2023.
"Wacana koalisi besar Prabowo dan Ganjar yang dimunculkan oleh Jokowi dalam acara panen raya di Kebumen pekan lalu, menjadi pukulan telak bagi Ketum PKB Muhaimin Iskandar," kata Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic), A Khoirul Umam, melalui keterangan tertulis, Sabtu, 18 Maret 2023.
Menurut Umam, skema Prabowo dan Ganjar yang diasumsikan didukung PDIP dan Gerindra, secara tidak langsung akan kembali menegasikan kontribusi partai Islam. Secara tidak langsung, gabungan PDIP-Gerindra meneguhkan dominasi kekuatan politik nasionalis dan memaksa partai-partai Islam menjadi sekadar penggembira dalam koalisi politik pencapresan.
"Dalam konteks yang lebih spesifik, suara pemilih Nahdliyin hanya dijadikan sebagai rebutan saja, sedangkan mesin politik Nahdliyin seolah tidak diberikan peran memadai dalam ruang kompetisi kepemimpinan nasional," ujar Umam.
Pada konteks tersebut, kata Umam, PKB yang merupakan partai berbasis Ormas Islam akan kembali dipaksa oleh kekuatan politik tertentu dan mundur dalam kontestasi pilpres. Padahal, PKB merupakan partai berbasis ormas Islam dengan kekuatan suara terbesar hasil Pemilu 2019.
"Ikhtiar PKB untuk maju dalam kontestasi pilpres juga tengah dibayang-bayangi oleh tekanan serupa, yang akan memaksa PKB untuk 'tunduk pada perintah kekuasaan'," ujar Umam.
Sikap Gerindra dinilai masih terlihat bermain dua kaki atau double standard. Meski sudah membangun kesepakatan dengan PKB, tapi belum ingin finalisasi skema capres-cawapres bersama Cak Imin.
"Di sisi lain (Gerindra) semakin agresif melakukan penjajakan komunikasi dengan partai-partai lain untuk membuka peluang koalisi yang lebih besar," kata Umam.
Umam mengatakan jika pola relasi itu dipertahankan, PKB bakal dirugikan. Sebab, politik standar ganda Gerindra bisa membuka kunci koalisi dengan PDIP.
"Maka PKB akan kena 'prank' sekaligus di-faith accompli atau dipaksa untuk menerima keadaan," jelas Umam.
Sebelumnya, Cak Imin mengatakan Gerindra-PKB merupakan koalisi yang cukup solid. Namun, bila Prabowo memilih Ganjar sebagai cawapres di Pilpres 2024, tentu saja Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) akan bubar.
"Ya berarti koalisinya bubar dong (bila Prabowo pilih Ganjar). Partai apa yang mengusung (Prabowo Ganjar)? Yang mengusung partai apa? Sampai sekarang belum ada partai yang mengusung," ujar Cak Imin usai bertemu Ketua Umum DPP Partai Bulan Bintang (PBB), Yusril Ihza Mahendra di Kantor DPP PKB, Jakarta, Kamis, 16 Maret 2023.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Jakarta: Ketua Umum (Ketum) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin dinilai mendapat pukulan telak soal isu duet Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Cak Imin sempat bereaksi koalisi PKB dan Gerindra bisa bubar bila Prabowo menggandeng Ganjar pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Isu duet itu diperkuat dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak Prabowo dan Ganjar berswafoto. Momen ini terjadi saat Jokowi meninjau panen raya padi di Desa Lajer, Kecamatan Ambal, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, pada Kamis, 9 Maret 2023.
"Wacana koalisi besar Prabowo dan Ganjar yang dimunculkan oleh Jokowi dalam acara panen raya di Kebumen pekan lalu, menjadi pukulan telak bagi Ketum PKB Muhaimin Iskandar," kata Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic), A Khoirul Umam, melalui keterangan tertulis, Sabtu, 18 Maret 2023.
Menurut Umam, skema Prabowo dan Ganjar yang diasumsikan didukung PDIP dan Gerindra, secara tidak langsung akan kembali menegasikan kontribusi partai Islam. Secara tidak langsung, gabungan PDIP-Gerindra meneguhkan dominasi kekuatan politik nasionalis dan memaksa partai-partai Islam menjadi sekadar penggembira dalam koalisi politik pencapresan.
"Dalam konteks yang lebih spesifik, suara pemilih Nahdliyin hanya dijadikan sebagai rebutan saja, sedangkan mesin politik Nahdliyin seolah tidak diberikan peran memadai dalam ruang kompetisi kepemimpinan nasional," ujar Umam.
Pada konteks tersebut, kata Umam, PKB yang merupakan partai berbasis Ormas Islam akan kembali dipaksa oleh kekuatan politik tertentu dan mundur dalam kontestasi pilpres. Padahal, PKB merupakan partai berbasis ormas Islam dengan kekuatan suara terbesar hasil Pemilu 2019.
"Ikhtiar PKB untuk maju dalam kontestasi pilpres juga tengah dibayang-bayangi oleh tekanan serupa, yang akan memaksa PKB untuk 'tunduk pada perintah kekuasaan'," ujar Umam.
Sikap Gerindra dinilai masih terlihat bermain dua kaki atau double standard. Meski sudah membangun kesepakatan dengan PKB, tapi belum ingin finalisasi skema capres-cawapres bersama Cak Imin.
"Di sisi lain (Gerindra) semakin agresif melakukan penjajakan komunikasi dengan partai-partai lain untuk membuka peluang koalisi yang lebih besar," kata Umam.
Umam mengatakan jika pola relasi itu dipertahankan, PKB bakal dirugikan. Sebab, politik standar ganda Gerindra bisa membuka kunci koalisi dengan PDIP.
"Maka PKB akan kena 'prank' sekaligus di-faith accompli atau dipaksa untuk menerima keadaan," jelas Umam.
Sebelumnya, Cak Imin mengatakan Gerindra-PKB merupakan koalisi yang cukup solid. Namun, bila Prabowo memilih Ganjar sebagai cawapres di Pilpres 2024, tentu saja Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) akan bubar.
"Ya berarti koalisinya bubar dong (bila Prabowo pilih Ganjar). Partai apa yang mengusung (Prabowo Ganjar)? Yang mengusung partai apa? Sampai sekarang belum ada partai yang mengusung," ujar Cak Imin usai bertemu Ketua Umum DPP Partai Bulan Bintang (PBB), Yusril Ihza Mahendra di Kantor DPP PKB, Jakarta, Kamis, 16 Maret 2023.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)