"Sudah seharusnya pemerintah melakukan investigasi secara serius dan menjelaskan kepada publik secara terbuka," ujar Koordinator Security Sector Reform (SSR) Hussein Ahmad dalam keterangan tertulis, Jumat, 17 November 2023.
Menurut dia, pesawat itu merupakan golongan alat utama sistem pertahanan (alutsista) baru yang digunakan TNI AU mulai 2012. Hussein mengatakan kondisi ini memprihatikan, sebab, TNI AHU hanya memiliki 16 pesawat sejenis.
"Sehingga saat ini hanya tersisa 14 pesawat Super Tucano dalam inventori TNI AU," kata dia.
| Baca: Suasana Haru Pemakaman 3 Awak Pesawat Super Tucano TNI AU |
Di sisi lain, Direktur Imparsial Gufron Mabruri mencatat ada 19 kali kecelakaan alutsista yang terjadi di Indonesia. Belasan kecelakaan itu terjadi sejak 2015 hingga kini.
Gufron mengatakan kejadian ini menunjukkan adanya masalah dalam modernisasi alutsista di Indonesia. Menurut dia, pihak yang berwenang tidak boleh melupakan fokus terhadap permasalahan alutsista.
"Sudah seharusnya dalam peristiwa ini Menteri Pertahanan tidak boleh lepas tangan dan bertanggung jawab atas peristiwa tersebut," ujar dia.
Sepakat dengan Hussein, Gufron ingin ada investigasi yang terbuka terkait insiden ini. Pemerintah dan Mabes TNI mesti turun tangan mengungkap penyebab jatuhnya pesawat Tucano.
"Ketiga, DPR segera memanggil Menteri Pertahanan untuk dimintai pertanggungjawaban," ujar Gufron.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id