Jakarta: Anggota Komisi I DPR Bobby Adityo Rizaldi akan menindaklanjuti informasi penjualan delapan unit pesawat jenis MV-22 Block C Osprey ke Indonesia. Perizinan tersebut sudah dikeluarkan oleh Departemen Luar Negeri (Deplu) Amerika.
"Kalau ini banyak dipertanyakan publik kita akan pertanyakan (pesawat) Osprey," kata Bobby di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 8 Juli 2020.
Pendalaman akan dilakukan saat pembahasan pagu indikatif anggaran Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Tahun 2021. Tepatnya setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan nota keuangan dalam pidato kenegaraan pada 16 Agustus 2020.
Politikus Partai Golkar itu mengaku belum mengetahui rencana pembelian tersebut. Sebab, belum pernah diinformasikan oleh Kemenhan.
"Terus terang kami baru tahu dan waktu dalam pembahasan terakhir kemarin, kami tidak tahu apakah ini dianggarkan dalam pagu indikatif atau diusulkan dalam usulan tambahan," ungkap dia.
Kemenhan pernah berencana mengganti alutsista jenis pesawat angkut. Namun, jenis yang diusulkan yaitu jenis Hercules atau Globemaster.
"Kalau pesawat angkut itu (Osprey) kita belum pernah diinformasikan," ujar dia.
Deplu Amerika mengizinkan penjualan delapan MV-22 Block C Osprey dan peralatan terkait kepada pemerintah Indonesia. Total pengadaan diperkirakan menelan USD2 miliar atau Rp28,8 triliun (kurs USD1=Rp14,440,39).
Kemenhan merespon informasi tersebut. Lembaga yang dipimpin oleh Prabowo Subianto itu membantah akan membeli pesawat angkut buatan Amerika tersebut.
"Belum, kita belum ada untuk merencanakan pesawat yang Osprey,' kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemenhan Marsdya TNI Donny Ermawan Taufanto di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 8 Juli 2020.
Jakarta: Anggota Komisi I DPR Bobby Adityo Rizaldi akan menindaklanjuti informasi penjualan delapan unit pesawat jenis MV-22 Block C Osprey ke Indonesia. Perizinan tersebut sudah dikeluarkan oleh Departemen Luar Negeri (Deplu) Amerika.
"Kalau ini banyak dipertanyakan publik kita akan pertanyakan (pesawat) Osprey," kata Bobby di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 8 Juli 2020.
Pendalaman akan dilakukan saat pembahasan pagu indikatif anggaran Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Tahun 2021. Tepatnya setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan nota keuangan dalam pidato kenegaraan pada 16 Agustus 2020.
Politikus Partai Golkar itu mengaku belum mengetahui rencana pembelian tersebut. Sebab, belum pernah diinformasikan oleh Kemenhan.
"Terus terang kami baru tahu dan waktu dalam pembahasan terakhir kemarin, kami tidak tahu apakah ini dianggarkan dalam pagu indikatif atau diusulkan dalam usulan tambahan," ungkap dia.
Kemenhan pernah berencana mengganti alutsista jenis pesawat angkut. Namun, jenis yang diusulkan yaitu jenis Hercules atau Globemaster.
"Kalau pesawat angkut itu (Osprey) kita belum pernah diinformasikan," ujar dia.
Deplu Amerika mengizinkan penjualan delapan MV-22 Block C Osprey dan peralatan terkait kepada pemerintah Indonesia. Total pengadaan diperkirakan menelan USD2 miliar atau Rp28,8 triliun (kurs USD1=Rp14,440,39).
Kemenhan merespon informasi tersebut. Lembaga yang dipimpin oleh Prabowo Subianto itu membantah akan membeli pesawat angkut buatan Amerika tersebut.
"Belum, kita belum ada untuk merencanakan pesawat yang Osprey,' kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemenhan Marsdya TNI Donny Ermawan Taufanto di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 8 Juli 2020.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)