medcom.id, Jakarta: Pimpinan DPR kerap berpergian ke luar negeri akhir-akhir ini. Hal ini membuat beberapa program dan rencana DPR terbengkalai.
"Pimpinan DPR sering ke luar negeri membuat kinerja DPR itu memble," kata Anggota Komisi III DPR Masinton Pasaribu di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (25/9/2015).
Menurut dia, beberapa rencana yang membutuhkan keputusan di sidang paripurna tak bisa dijalankan. Contohnya, masalah calon pimpinan KPK yang belum diumumkan dan pembentukan Pansus Pelindo.
"Jadi, kalau dimarahi rakyat jadi wajar-wajar saja," tegas Masinton.
Politikus PDIP ini tidak permasalahkan pimpinan DPR kunjungan kerja atau memenuhi undangan dari lembaga negeri. Tapi, lanjut dia, jangan sampai terlalu sering dan harus dipilah-pilah.
Memenuhi undangan, kata Masinton, juga harus dibuat bergiliran agar agenda DPR tetap berjalan. "Harusnya, keluar negeri cukup di delegasi satu dua orang saja lah, seperti satu pimpinan jadi rombongan. Kesannya, kalau DPR milik dia-dia orang, bukan milik rakyat," pungkas dia.
Seperti diketahui, Ketua DPR Setya Novanto, Wakil Ketua DPR Fadli Zon, dan rombongan berangkat ke Amerika Serikat pada perjalanan dinas awal September lalu. Lalu, pada Sabtu 19 September, Setya dan rombongan terbang ke Tanah Suci memenuhi undangan Kerajaan Arab Saudi.
medcom.id, Jakarta: Pimpinan DPR kerap berpergian ke luar negeri akhir-akhir ini. Hal ini membuat beberapa program dan rencana DPR terbengkalai.
"Pimpinan DPR sering ke luar negeri membuat kinerja DPR itu memble," kata Anggota Komisi III DPR Masinton Pasaribu di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (25/9/2015).
Menurut dia, beberapa rencana yang membutuhkan keputusan di sidang paripurna tak bisa dijalankan. Contohnya, masalah calon pimpinan KPK yang belum diumumkan dan pembentukan Pansus Pelindo.
"Jadi, kalau dimarahi rakyat jadi wajar-wajar saja," tegas Masinton.
Politikus PDIP ini tidak permasalahkan pimpinan DPR kunjungan kerja atau memenuhi undangan dari lembaga negeri. Tapi, lanjut dia, jangan sampai terlalu sering dan harus dipilah-pilah.
Memenuhi undangan, kata Masinton, juga harus dibuat bergiliran agar agenda DPR tetap berjalan. "Harusnya, keluar negeri cukup di delegasi satu dua orang saja
lah, seperti satu pimpinan jadi rombongan. Kesannya, kalau DPR milik dia-dia orang, bukan milik rakyat," pungkas dia.
Seperti diketahui, Ketua DPR Setya Novanto, Wakil Ketua DPR Fadli Zon, dan rombongan berangkat ke Amerika Serikat pada perjalanan dinas awal September lalu. Lalu, pada Sabtu 19 September, Setya dan rombongan terbang ke Tanah Suci memenuhi undangan Kerajaan Arab Saudi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(OGI)