Jakarta: Situasi politik Indonesia akan memanas pada Tahun 2023. Sebab, pada 2023 nanti berbagai kegiatan menuju pesta demokrasi 2024 akan dimulai. Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas berharap agar media menjadi penyejuk suasana perpolitikan Indonesia.
"Kita tahu bahwa tahun 2023 itu semua orang bilang bahwa ini adalah tahun politik. Tentu semua akan naik turun mengikuti dinamika politik dan saya berharap kawan-kawan media dapat membantu dalam proses pendinginan," ujar Yaqut usai menghadiri acara Humas Award Kemenag 2022 di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Jumat, 30 Desember 2022.
Menurut pria yang akrab disapa Gus Yaqut ini, situasi yang adem dan kondusif jelang perhelatan politik nanti tak lain karena kontribusi besar dari media.
"Politik biasanya suasananya anget (panas). Kalau kata Presiden (Jokowi) jangan sampai panas, tapi anget saja. Tapi proses pendinginan, saya kira juga adalah bagian dari kontribusi kawan-kawan media. Mudah-mudahan," ungkap Gus Yaqut.
Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor itu berharap agar media tidak menjadi faktor penyebab suasana perpolitikan di Indonesia semakin keruh. Sehingga, menyebabkan perpecahan di masyarakat.
"Saya juga berharap agar media ini memberikan pemberitaan-pemberitaan yang menyejukkan dalam konstelasi politik yang mungkin akan panas. Sampaikan apa yang benar, jangan sampai malah ngompor-ngompori," tegas dia.
Dia sangat yakin bila media di Indonesia sudah tumbuh dewasa dan berperan sesuai tugasnya sebagai salah satu pilar demokrasi.
"Saya kira media di Indonesia sudah sangat dewasa dan sangat baik. Mengerti betul bagaiamana menyampaikan berita ke publik. Harapan saya tadi, media akan berperan
sebagai salah satu pilar demokrasi yang mendinginkan dinamika yang akan terjadi nanti," jelas mantan Wakil Ketua Komisi II DPR itu.
Jakarta: Situasi
politik Indonesia akan memanas pada Tahun 2023. Sebab, pada 2023 nanti berbagai kegiatan menuju
pesta demokrasi 2024 akan dimulai.
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas berharap agar media menjadi penyejuk suasana perpolitikan Indonesia.
"Kita tahu bahwa tahun 2023 itu semua orang bilang bahwa ini adalah tahun politik. Tentu semua akan naik turun mengikuti dinamika politik dan saya berharap kawan-kawan media dapat membantu dalam proses pendinginan," ujar Yaqut usai menghadiri acara Humas Award Kemenag 2022 di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Jumat, 30 Desember 2022.
Menurut pria yang akrab disapa Gus Yaqut ini, situasi yang adem dan kondusif jelang perhelatan politik nanti tak lain karena kontribusi besar dari media.
"Politik biasanya suasananya
anget (panas). Kalau kata Presiden (Jokowi) jangan sampai panas, tapi
anget saja. Tapi proses pendinginan, saya kira juga adalah bagian dari kontribusi kawan-kawan media. Mudah-mudahan," ungkap Gus Yaqut.
Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor itu berharap agar media tidak menjadi faktor penyebab suasana perpolitikan di Indonesia semakin keruh. Sehingga, menyebabkan perpecahan di masyarakat.
"Saya juga berharap agar media ini memberikan pemberitaan-pemberitaan yang menyejukkan dalam konstelasi politik yang mungkin akan panas. Sampaikan apa yang benar, jangan sampai malah
ngompor-ngompori," tegas dia.
Dia sangat yakin bila media di Indonesia sudah tumbuh dewasa dan berperan sesuai tugasnya sebagai salah satu pilar demokrasi.
"Saya kira media di Indonesia sudah sangat dewasa dan sangat baik. Mengerti betul bagaiamana menyampaikan berita ke publik. Harapan saya tadi, media akan berperan
sebagai salah satu pilar demokrasi yang mendinginkan dinamika yang akan terjadi nanti," jelas mantan Wakil Ketua Komisi II DPR itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(MBM)