medcom.id, Jakarta: Wakil Presiden Jusuf Kalla menyebut, pemerintah terus mendorong inovasi ilmuwan Indonesia dalam ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi ide dan pelaksanaan sangatlah penting.
Menurut JK, ide dan pelaksanaan saling berkaitan dan tak bisa dipisahkan dalam pengembangan ilmu pengetahuan.
"Yang paling penting ide dan pelaksanaan," kata JK dalam pembukaan Rakernas Kementerian Riset dan Teknologi di Puspitek, Serpong, Banten, Senin (1/2/2016).
JK mengatakan, pemerintah terus berusaha mendorong inovasi di berbagai bidang, terutama iptek. Seperti pembangunan infrastruktur, pemerintah terus menunggu inovasi orang asli Indonesia.
Tak sulit untuk mengabulkan keinginan itu. Kata JK, ilmuwan dan profesional Indonesia dapat melihat contoh bangunan yang ada di luar negeri dan menyesuaikannya dengan karakter bangunan Indonesia.
Pria asal Makassar ini mengingatkan megaproyek pembangkit listrik dengan kapasitas 35 ribu mega watt. Pembangunan ini dikerjakan tenaga dari Indonesia dan memperlihatkan perkembangan positif.
"Jangan dimanjakan terlalu banyak, ekonomi kita lagi melambat. Jangan berharap bantuan Amerika atau China. Yang harus ditumbuhkan itu kekuatan dalam negeri," tambah JK.
Mantan Ketua Umum Partai Golkar ini juga menyorot kasus televisi rakitan Muhammad Kusrin. Kusrin, si perakit televisi dari barang bekas, sempat mendapat perhatian lebih karena karyanya disita dan dimusnahkan aparat dengan alasan belum memiliki izin.
Pemerintah geram dengan tindakan penyitaan dan pemusnahan karya Kusrin. Dukungan pun diberikan. Kusrin diundang ke Istana Kepresidenan oleh Presiden Joko Widodo.
"Kenapa pemerintah marah ketika televisi rakitan dibakar-bakar? Inovasi perlu dihargai," kata JK.
Acara Rakernas Kemenristek Dikti digelar selama dua hari. Dalam pembukaan acara hadir Menteri Koordinator Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Riset Teknologi dan Perguruan Tinggi M Nasir, dan Gubernur Banten Rano Karno.
medcom.id, Jakarta: Wakil Presiden Jusuf Kalla menyebut, pemerintah terus mendorong inovasi ilmuwan Indonesia dalam ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi ide dan pelaksanaan sangatlah penting.
Menurut JK, ide dan pelaksanaan saling berkaitan dan tak bisa dipisahkan dalam pengembangan ilmu pengetahuan.
"Yang paling penting ide dan pelaksanaan," kata JK dalam pembukaan Rakernas Kementerian Riset dan Teknologi di Puspitek, Serpong, Banten, Senin (1/2/2016).
JK mengatakan, pemerintah terus berusaha mendorong inovasi di berbagai bidang, terutama iptek. Seperti pembangunan infrastruktur, pemerintah terus menunggu inovasi orang asli Indonesia.
Tak sulit untuk mengabulkan keinginan itu. Kata JK, ilmuwan dan profesional Indonesia dapat melihat contoh bangunan yang ada di luar negeri dan menyesuaikannya dengan karakter bangunan Indonesia.
Pria asal Makassar ini mengingatkan megaproyek pembangkit listrik dengan kapasitas 35 ribu mega watt. Pembangunan ini dikerjakan tenaga dari Indonesia dan memperlihatkan perkembangan positif.
"Jangan dimanjakan terlalu banyak, ekonomi kita lagi melambat. Jangan berharap bantuan Amerika atau China. Yang harus ditumbuhkan itu kekuatan dalam negeri," tambah JK.
Mantan Ketua Umum Partai Golkar ini juga menyorot kasus televisi rakitan Muhammad Kusrin. Kusrin, si perakit televisi dari barang bekas, sempat mendapat perhatian lebih karena karyanya disita dan dimusnahkan aparat dengan alasan belum memiliki izin.
Pemerintah geram dengan tindakan penyitaan dan pemusnahan karya Kusrin. Dukungan pun diberikan. Kusrin diundang ke Istana Kepresidenan oleh Presiden Joko Widodo.
"Kenapa pemerintah marah ketika televisi rakitan dibakar-bakar? Inovasi perlu dihargai," kata JK.
Acara Rakernas Kemenristek Dikti digelar selama dua hari. Dalam pembukaan acara hadir Menteri Koordinator Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Riset Teknologi dan Perguruan Tinggi M Nasir, dan Gubernur Banten Rano Karno.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TII)