Ketua Umum Muhammadiyah Haedar Nashir. Foto: MTVN/Dhaifurrakhman Abas.
Ketua Umum Muhammadiyah Haedar Nashir. Foto: MTVN/Dhaifurrakhman Abas.

Muhammadiyah dan Community of Sant'Egidio Berduet Jaga Perdamaian

Dhaifurrakhman Abas • 10 November 2017 17:27
Jakarta: Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah dan Community of Sant’Egidio berkomitmen untuk membangun perdamaian antaragama dan antarbudaya. Hal itu ditandai dengan penandatangan nota kesepahaman (MoU) bersama. 
 
"Saat ini dunia penuh dengan radikalisme. Sebetulnya, banyak ruang perdamaian yang konstruktif dan punya harapan perdamaian ke depan, termasuk Muhammadiyah dan Community of Sant’Egidio,” kata Ketua Umum Muhammadiyah Haedar Nashir, di Kantor PP Muhammadiyah, Jumat, 10 November 2017.
 
Haedar mengatakan, terdapat tiga poin penting dalam MoU tersebut. Pertama, Muhammadiyah dan Community Sant'Egidio akan membentuk pendidikan perdamaian melalui program pelatihan dan sekolah perdamaian. 

Kedua, kata Hedar, mereka akan membangun jaringan perdamaian secara nasional dan global. Terakhir, kedua pihak akan membangun unit kerja kolektif, yang tujuannya untuk berbagi antarumat budaya dan agama.
 
Muhammadiyah pun bakal bergerak aktif. Program ini, kata dia, dipercaya dapat menghilangkan kesalahpahaman yang selama ini terjadi di antara umat beragama. 
 
Haedar memberi contoh, ketika Muhammadiyah menggelar program pemberdayaan lingkungan di daerah mayoritas Katolik. Komunitas setempat diyakini akan mendukung sehingga kesalahpahaman tentang Islam dapat dihilangkan.
 
"Persepsi-persepsi yang negatif seperti itu bisa hilang dengan sendirinya. Kita ingin terus menjalin hubungan dengan komunitas lainnya," tutur Haedar.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan