Jakarta: Pengamat politik Universitas Paramadina, Ahmad Khoirul Umam, membeberkan sistem proporsional tertutup hanya akan menguatkan partai politik (parpol) sentralistik. Sentralistik adalah pengaturan kewenangan dari pemerintah daerah kepada pemerintah pusat untuk mengurusi urusan rumah tangganya berdasarkan prakarsa dan aspirasi dari rakyatnya dalam kerangka negara kesatuan Republik Indonesia.
Umam mengatakan sistem proporsional tertutup juga akan membuat pemimpin parpol cenderung tangan besi dalam membawahi kadernya. Sebab, para legislator dan kader partai tidak akan lagi memiliki kemampuan mengawasi serta mengoreksi roda kepemimpinan partai secara transparan dan akuntabel.
"Sebab, sikap kritis mereka akan dengan mudah dibredel, akan dengan mudah dikoreksi dengan tangan besi pimpinan partai," ucap Umam, Minggu, 12 Februari 2023.
Menurut dia, model seperti ini mirip dengan demokrasi terpimpin. Di mana demokrasi terpimpin itu sebenarnya tidak ada dalam varian sistem demokrasi di manapun dalam teori.
"Demokrasi memiliki hak yang setara, tidak ada demokrasi terpimpin," ucap dia.
Dalam konteks pelaksanaannya, kata Umam, sistem demokrasi terpimpin lebih dekat dengan model semi otokratis di internal partai. Akibatnya, patronasi politik di dalam partai menjadi sangat kuat.
Umam menilai sistem proporsional terbuka yang saat ini diaplikasikan dalam kepemiluan Indonesia lebih relevan ketimbang tertutup.
"Menjalankan proporsional terbuka ini adalah sebuah langkah progresif sebenarnya, sebagai sebuah upaya modernisasi sistem partai politik di Indonesia," ujar dia.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id.
Jakarta: Pengamat politik Universitas Paramadina, Ahmad Khoirul Umam, membeberkan
sistem proporsional tertutup hanya akan menguatkan
partai politik (parpol) sentralistik. Sentralistik adalah pengaturan kewenangan dari pemerintah daerah kepada pemerintah pusat untuk mengurusi urusan rumah tangganya berdasarkan prakarsa dan aspirasi dari rakyatnya dalam kerangka negara kesatuan Republik Indonesia.
Umam mengatakan sistem proporsional tertutup juga akan membuat pemimpin parpol cenderung tangan besi dalam membawahi kadernya. Sebab, para legislator dan kader partai tidak akan lagi memiliki kemampuan mengawasi serta mengoreksi roda kepemimpinan partai secara transparan dan akuntabel.
"Sebab, sikap kritis mereka akan dengan mudah dibredel, akan dengan mudah dikoreksi dengan tangan besi pimpinan partai," ucap Umam, Minggu, 12 Februari 2023.
Menurut dia, model seperti ini mirip dengan
demokrasi terpimpin. Di mana demokrasi terpimpin itu sebenarnya tidak ada dalam varian sistem demokrasi di manapun dalam teori.
"Demokrasi memiliki hak yang setara, tidak ada demokrasi terpimpin," ucap dia.
Dalam konteks pelaksanaannya, kata Umam, sistem demokrasi terpimpin lebih dekat dengan model semi otokratis di internal partai. Akibatnya, patronasi politik di dalam partai menjadi sangat kuat.
Umam menilai sistem proporsional terbuka yang saat ini diaplikasikan dalam kepemiluan Indonesia lebih relevan ketimbang tertutup.
"Menjalankan proporsional terbuka ini adalah sebuah langkah progresif sebenarnya, sebagai sebuah upaya modernisasi sistem partai politik di Indonesia," ujar dia.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)