PAN: PDIP Boleh Tawarkan Capres ke Koalisi Besar, Tapi Jangan Ngotot
Fachri Audhia Hafiez • 18 April 2023 19:43
Jakarta: Partai Amanat Nasional (PAN) menyambut PDI Perjuangan (PDIP) bila mengajukan nama bakal calon presiden (capres) dan gabung koalisi besar. Namun, figur itu harus disepakati bersama oleh anggota partai politik (parpol) dalam poros tersebut.
"Sangat maklum kalau mereka mengajukan calon presiden gitu loh. Tapi kan enggak bisa ngotot, kalau misalkan nanti musyawarah enggak disepakati, ya itu artinya perlu ada kesepahaman bersama," kata Wakil Ketua Umum PAN Yandri Susanto di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 18 April 2023.
Yandri mengatakan figur yang ditawarkan PDIP juga mesti diterima oleh parpol koalisi besar. Dengan demikian, potensi diterima atau tidak figur yang ditawarkan harus melewati musyawarah bersama.
"Apakah sosok yang diajukan PDIP itu bisa enggak diterima oleh partai yang lain? Ini yang perlu dimusyawarahkan," ucap Yandri.
Wakil Ketua MPR itu mengatakan daya tawar PDIP mengajukan figur capres sejatinya tidak terlalu tinggi. Ia memaklumi bahwa status PDIP satu-satunya partai yang bisa mengusung capres tanpa harus berkoalisi.
"Tapi PDIP kan bisa mengusung sendiri. Itu hebatnya PDIP kan. Jadi kalaupun misalkan di sini (koalisi besar) enggak diterima, nanti ya dia kan bisa ngusung sendiri, ya kan, dan bisa cari wakil presiden sendiri," ujar Yandri.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id.
Jakarta: Partai Amanat Nasional (PAN) menyambut PDI Perjuangan (PDIP) bila mengajukan nama bakal calon presiden (capres) dan gabung koalisi besar. Namun, figur itu harus disepakati bersama oleh anggota partai politik (parpol) dalam poros tersebut.
"Sangat maklum kalau mereka mengajukan calon presiden gitu loh. Tapi kan enggak bisa ngotot, kalau misalkan nanti musyawarah enggak disepakati, ya itu artinya perlu ada kesepahaman bersama," kata Wakil Ketua Umum PAN Yandri Susanto di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 18 April 2023.
Yandri mengatakan figur yang ditawarkan PDIP juga mesti diterima oleh parpol koalisi besar. Dengan demikian, potensi diterima atau tidak figur yang ditawarkan harus melewati musyawarah bersama.
"Apakah sosok yang diajukan PDIP itu bisa enggak diterima oleh partai yang lain? Ini yang perlu dimusyawarahkan," ucap Yandri.
Wakil Ketua MPR itu mengatakan daya tawar PDIP mengajukan figur capres sejatinya tidak terlalu tinggi. Ia memaklumi bahwa status PDIP satu-satunya partai yang bisa mengusung capres tanpa harus berkoalisi.
"Tapi PDIP kan bisa mengusung sendiri. Itu hebatnya PDIP kan. Jadi kalaupun misalkan di sini (koalisi besar) enggak diterima, nanti ya dia kan bisa ngusung sendiri, ya kan, dan bisa cari wakil presiden sendiri," ujar Yandri.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)