Ilustrasi kemerdekaan. Foto: MTVN/Mohammad Rizal.
Ilustrasi kemerdekaan. Foto: MTVN/Mohammad Rizal.

Jangan Cengeng dan Banyak Mengeluh

Golda Eksa • 16 Agustus 2017 08:45
medcom.id, Jakarta: Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono mengimbau semua pihak untuk tetap membantu pemerintah dalam memperkukuh keindonesiaan. Indonesia bakal menjadi negara maju apabila dilakukan dengan kerja keras, semangat yang tinggi, serta tetap bersikap optimistis. 
 
"Jangan jadi bangsa yang pesimistis, cengeng, mudah mengeluh, dan selalu menyalahkan orang lain. Kalau karakter negatif itu kita miliki, Indonesia tidak akan ke mana-mana," ujar SBY, Selasa 15 Agustus 2017.
 
Ia menyakini pada abad ke-21 Indonesia akan meraih kesuksesan. Menurut SBY, kesuksesan dan kemajuan yang dirasakan sejumlah negara lain tidak berlangsung instan atau datang begitu saja dari langit. 

Kemajuan harus diperjuangkan dengan kegigihan secara bersama-sama. Meski terjadi pasang surut dan dinamika di Republik ini, SBY menyatakan realitasnya telah banyak perubahan serta penyesuaian. 
 
"Kita setuju Indonesia harus menjadi nation state yang sukses. Pertanyaannya, yakinkah kita sampai di sini? Saya yakin kita bisa pada saatnya. Indonesia masih ada peluang menjadi negara matang."
 
Ketua Umum Partai Demokrat itu menambahkan ada tiga hal yang menjadi tugas pemerintah terkait dengan persoalan kebangsaan serta bagaimana membawa Indonesia ke depan. Pertama, menyangkut ekonomi dan kesejahteraan, seperti yang tertuang dalam amanah UUD 1945.
 
"Caranya ekonomi kita harus kuat, adil, dan berkelanjutan. Mudah-mudahan di atas 6%, inklusif. Kemudian jangan dicapai (dengan) merusak lingkungan dan menguras sumber kehidupan. Itulah esensi dari MDGs dan SDGs," ucap dia.
 
Baca: Indonesia di Tangan Generasi Muda
 
Poin berikutnya mengenai demokrasi. Menurut dia, ruang rakyat untuk berekspresi dan berpartisipasi tidak cukup, apalagi demokrasi di Indonesia juga belum sepenuhnya sempurna. Amat diperlukan konsolidasi agar demokrasi bisa berjalan tertib dan tidak berlangsung anarkistis.
 
Agenda ketiga, imbuh dia, yakni peradaban bangsa yang maju dan berkarakter. "Kalau sekali ada krisis, kita akan survive dan maju ke depan. Kalau kita lihat tren kemajuan teknologi luar biasa, bangsa Indonesia ke depan harus lebih adaptif dan inovatif. Meminjam istilah, jangan sampai kita dihinggapi penyakit jiwa future shock," pungkas dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan