Jakarta: Wakil Presiden Ma'ruf Amin membahas penyebaran varian covid-19 Omicron dalam rapat terbatas (ratas) evaluasi pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Varian yang memiliki dampak keparahan lebih ringan dibandingkan dengan Delta itu tidak menutup kemungkinan dapat membebani fasilitas kesehatan (faskes).
"Kalau jumlah (kasus Omicron) bertambah terus, potensi penularan terutama komorbid akan memberikan tekanan kepada fasilitas tenaga kesehatan yang ada," ujar Ma'ruf saat memimpin ratas evaluasi PPKM secara virtual, Senin, 24 Januari 2022.
Dia meminta kesiapan seluruh jajaran terkait mengatasi penyebaran Omicron. Kesiapan di antaranya dengan memperkuat tracing atau pelacakan kontak erat di tengah masyarakat.
"Terkait dengan peningkatan jumlah tes, tracing, mengingat mereka yang terpapar varian Omicron ini kebanyakan OTG (orang tanpa gejala) dan juga orang yang komorbid, sakit ringan, ini berpotensi besar untuk memicu penularan berkelanjutan di masyarakat," tutur dia.
Sementara itu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terus menggencarkan pengendalian penularan covid-19 terutama Omicron. Hal itu untuk merespons jumlah kasus harian covid-19 yang melonjak beberapa hari belakangan.
Juru bicara vaksinasi covid-19 Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan upaya tersebut, yakni menggencarkan testing, tracing, dan treatment (3T) terutama di Pulau Jawa dan Bali. Kemudian meningkatkan rasio tracing, menjamin ketersediaan ruang isolasi terpusat, dan menggencarkan akses telemedicine.
“Serta meningkatkan rasio tempat tidur untuk penanganan covid-19 di rumah sakit,” ujar Nadia dalam keterangan tertulis, Minggu, 23 Januari 2022.
Baca: Kasus Covid-19 Meningkat, Epidemiolog Imbau Tunda PTM dan Batasi WFO
Jakarta: Wakil Presiden
Ma'ruf Amin membahas penyebaran varian covid-19
Omicron dalam rapat terbatas (ratas) evaluasi pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Varian yang memiliki dampak keparahan lebih ringan dibandingkan dengan Delta itu tidak menutup kemungkinan dapat membebani
fasilitas kesehatan (faskes).
"Kalau jumlah (kasus Omicron) bertambah terus, potensi penularan terutama komorbid akan memberikan tekanan kepada fasilitas tenaga kesehatan yang ada," ujar Ma'ruf saat memimpin ratas evaluasi PPKM secara virtual, Senin, 24 Januari 2022.
Dia meminta kesiapan seluruh jajaran terkait mengatasi penyebaran Omicron. Kesiapan di antaranya dengan memperkuat tracing atau pelacakan kontak erat di tengah masyarakat.
"Terkait dengan peningkatan jumlah tes,
tracing, mengingat mereka yang terpapar varian Omicron ini kebanyakan OTG (orang tanpa gejala) dan juga orang yang komorbid, sakit ringan, ini berpotensi besar untuk memicu penularan berkelanjutan di masyarakat," tutur dia.
Sementara itu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terus menggencarkan pengendalian penularan covid-19 terutama Omicron. Hal itu untuk merespons jumlah kasus harian covid-19 yang melonjak beberapa hari belakangan.
Juru bicara vaksinasi covid-19 Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan upaya tersebut, yakni menggencarkan testing,
tracing, dan
treatment (3T) terutama di Pulau Jawa dan Bali. Kemudian meningkatkan rasio tracing, menjamin ketersediaan ruang isolasi terpusat, dan menggencarkan akses
telemedicine.
“Serta meningkatkan rasio tempat tidur untuk penanganan covid-19 di rumah sakit,” ujar Nadia dalam keterangan tertulis, Minggu, 23 Januari 2022.
Baca:
Kasus Covid-19 Meningkat, Epidemiolog Imbau Tunda PTM dan Batasi WFO
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(REN)