Jakarta: Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon maklum PDI Perjuangan terus merayu partainya bergabung dengan koalisi pendukung pemerintah. Fadli menyebut tugas pemerintah lebih mudah jika Partai Gerindra bergabung dengan koalisi.
"Ini bagian upaya membangun kepentingan bangsa dan negara yang lebih besar. Terutama menghadapi berbagai macam tantangan-tantangan ke depan," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis, 8 Agustus 2019.
Fadli menyebut masalah ekonomi menjadi tantangan utama Indonesia lima tahun ke depan. Politikus Gerindra ini yakin gagasan ekonomi yang ditawarkan partainya bisa memudahkan tugas pemerintah.
"Saya kira target yang dicanangkan pemerintah sendiri sangat berat untuk tercapai sesuai target. Jadi butuh banyak kelompok, karena untuk kepentingan nasional," kata Fadli.
Baca: Prabowo: Saya Sudah Kena Banyak Pukul
Fadli menegaskan fungsi check and balance tak akan hilang meski Partai Gerindra bergabung dengan koalisi pendukung pemerintah. Partai besutan Prabowo Subianto itu bakal tetap kritis di parlemen.
"Jadi DPR ya apapun yang terjadi harus tetap jadi lembaga yang kritis konstruktif. Karena itu adalah tugas konstitusional," tegas Fadli.
Fadli menambahkan tidak penting berada di dalam atau di luar pemerintahan. Kepentingan nasional lebih utama, posisi dan sikap politik hanya mekanisme di dalam berdemokrasi.
"Tergantung apakah kita berbuat di dalam atau lebih efektif di luar. Itu belum kami putuskan finalnya," pungkas dia.
Jakarta: Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon maklum PDI Perjuangan terus merayu partainya bergabung dengan koalisi pendukung pemerintah. Fadli menyebut tugas pemerintah lebih mudah jika Partai Gerindra bergabung dengan koalisi.
"Ini bagian upaya membangun kepentingan bangsa dan negara yang lebih besar. Terutama menghadapi berbagai macam tantangan-tantangan ke depan," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis, 8 Agustus 2019.
Fadli menyebut masalah ekonomi menjadi tantangan utama Indonesia lima tahun ke depan. Politikus Gerindra ini yakin gagasan ekonomi yang ditawarkan partainya bisa memudahkan tugas pemerintah.
"Saya kira target yang dicanangkan pemerintah sendiri sangat berat untuk tercapai sesuai target. Jadi butuh banyak kelompok, karena untuk kepentingan nasional," kata Fadli.
Baca: Prabowo: Saya Sudah Kena Banyak Pukul
Fadli menegaskan fungsi
check and balance tak akan hilang meski Partai Gerindra bergabung dengan koalisi pendukung pemerintah. Partai besutan Prabowo Subianto itu bakal tetap kritis di parlemen.
"Jadi DPR ya apapun yang terjadi harus tetap jadi lembaga yang kritis konstruktif. Karena itu adalah tugas konstitusional," tegas Fadli.
Fadli menambahkan tidak penting berada di dalam atau di luar pemerintahan. Kepentingan nasional lebih utama, posisi dan sikap politik hanya mekanisme di dalam berdemokrasi.
"Tergantung apakah kita berbuat di dalam atau lebih efektif di luar. Itu belum kami putuskan finalnya," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(DRI)