Jakarta : Anggota DPR RI Fraksi Partai Nasdem Sugeng Suprawoto mengungkapkan bahwa isu Presiden terpilih Joko Widodo telah menghubungi Viktor Bungtilu Laiskodat terkait peluang menjadi menteri pada Kabinet Kerja jilid II adalah benar alias bukan isapan jempol belaka.
Menurut dia, Viktor merupakan kandidat kuat untuk memimpin kementerian yang membidangi urusan lingkungan hidup dan kehutanan. "Kemungkinan kehutanan, menggantikan Bu Siti (Menteri KLHK Siti Nurbaya Bakar-red)," ujar Sugeng di Cikini, Jakarta , Sabtu 19 Oktober 2019.
Kasus kebakaran hutan dan lahan (karhutla), ia melanjutkan, menjadi salah satu pertimbangan Jokowi menggeser Siti Nurbaya. Namun, bagaimanapun juga posisi menteri sebagai hak prerogatif presiden.
"Semua kembali ke Pak Jokowi," kata Sugeng.
Meski begitu, Sugeng enggan membicarakan isu terkait kemungkinan Kementerian Perdagangan dan Jaksa Agung tak lagi menjadi jatah kader Partai Nasdem. "Lagi-lagi Pak Jokowi lebih tahu. Kalau sekadar perkiraan mungkin fifty-fifty saja," paparnya.
Sugeng pun menyatakan hingga saat ini Surya Paloh selaku Ketua Umum Partai Nasdem lebih memilih ambil langkah bijak untuk tidak meminta jatah kursi menteri dalam kabinet pemerintahan mendatang kepada Jokowi. Alasannya, Surya Paloh enggan merecoki presiden terpilih apalagi memperkeruh suasana batin Jokowi di tengah langkah manuver partai-partai politik koalisi maupun non-koalisi.
"Kalau memang diberikan kepercayaan di kabinet, diterima. Kalau tidak di kabinet juga tidak apa-apa. Nasdem tetap mendukung suksesnya Pak Jokowi," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan bahwa Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Marius Jelamu, mengatakan Presiden Jokowi dua kali menghubungi Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat membicarakan kemungkinan menjadi salah satu menteri pada kabinet mendatang. Permintaan disampaikan dua kali secara langsung ke Viktor.
"Presiden tentu melihat Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat berkapasitas menjadi menteri pada kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin," ujar Marius di NTT, Jumat 18 Oktober 2019.
Dalam kesempatan lain, Presiden Jokowi mengaku susunan kabinet untuk pemerintahan mendatang sudah rampung. Ia akan mengumumkan pejabat Kabinet Kerja Jilid II segera setelah pelantikannya Minggu, 20 Oktober 2019. "Bisa di hari yang sama, atau setelahnya," kata Jokowi.
Selain itu, Jokowi pun menyatakan Indonesia tak kekurangan orang-orang hebat dan mampu memimpin kementerian dan lembaga. Ia optimistis sosok-sosok ini bersedia untuk mengabdi kepada bangsa. "Mereka terserak di semua bidang pekerjaan dan profesi: akademisi, birokrasi, politisi, santri, juga TNI dan polisi. Tidak sulit menemukan mereka," beber Jokowi.
Jokowi sempat menyebut komposisi Kabinet Kerja jilid II banyak diisi muka baru. Kendati demikian, beberapa menteri pada periode pertama dipertahankan. "Yang lama ada. Yang baru banyak," tandasnya.
Jakarta : Anggota DPR RI Fraksi Partai Nasdem Sugeng Suprawoto mengungkapkan bahwa isu Presiden terpilih Joko Widodo telah menghubungi Viktor Bungtilu Laiskodat terkait peluang menjadi menteri pada Kabinet Kerja jilid II adalah benar alias bukan isapan jempol belaka.
Menurut dia, Viktor merupakan kandidat kuat untuk memimpin kementerian yang membidangi urusan lingkungan hidup dan kehutanan. "Kemungkinan kehutanan, menggantikan Bu Siti (Menteri KLHK Siti Nurbaya Bakar-red)," ujar Sugeng di Cikini, Jakarta , Sabtu 19 Oktober 2019.
Kasus kebakaran hutan dan lahan (karhutla), ia melanjutkan, menjadi salah satu pertimbangan Jokowi menggeser Siti Nurbaya. Namun, bagaimanapun juga posisi menteri sebagai hak prerogatif presiden.
"Semua kembali ke Pak Jokowi," kata Sugeng.
Meski begitu, Sugeng enggan membicarakan isu terkait kemungkinan Kementerian Perdagangan dan Jaksa Agung tak lagi menjadi jatah kader Partai Nasdem. "Lagi-lagi Pak Jokowi lebih tahu. Kalau sekadar perkiraan mungkin
fifty-fifty saja," paparnya.
Sugeng pun menyatakan hingga saat ini Surya Paloh selaku Ketua Umum Partai Nasdem lebih memilih ambil langkah bijak untuk tidak meminta jatah kursi menteri dalam kabinet pemerintahan mendatang kepada Jokowi. Alasannya, Surya Paloh enggan merecoki presiden terpilih apalagi memperkeruh suasana batin Jokowi di tengah langkah manuver partai-partai politik koalisi maupun non-koalisi.
"Kalau memang diberikan kepercayaan di kabinet, diterima. Kalau tidak di kabinet juga tidak apa-apa. Nasdem tetap mendukung suksesnya Pak Jokowi," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan bahwa Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Marius Jelamu, mengatakan Presiden Jokowi dua kali menghubungi Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat membicarakan kemungkinan menjadi salah satu menteri pada kabinet mendatang. Permintaan disampaikan dua kali secara langsung ke Viktor.
"Presiden tentu melihat Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat berkapasitas menjadi menteri pada kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin," ujar Marius di NTT, Jumat 18 Oktober 2019.
Dalam kesempatan lain, Presiden Jokowi mengaku susunan kabinet untuk pemerintahan mendatang sudah rampung. Ia akan mengumumkan pejabat Kabinet Kerja Jilid II segera setelah pelantikannya Minggu, 20 Oktober 2019. "Bisa di hari yang sama, atau setelahnya," kata Jokowi.
Selain itu, Jokowi pun menyatakan Indonesia tak kekurangan orang-orang hebat dan mampu memimpin kementerian dan lembaga. Ia optimistis sosok-sosok ini bersedia untuk mengabdi kepada bangsa. "Mereka terserak di semua bidang pekerjaan dan profesi: akademisi, birokrasi, politisi, santri, juga TNI dan polisi. Tidak sulit menemukan mereka," beber Jokowi.
Jokowi sempat menyebut komposisi Kabinet Kerja jilid II banyak diisi muka baru. Kendati demikian, beberapa menteri pada periode pertama dipertahankan. "Yang lama ada. Yang baru banyak," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(ADM)